Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI, bharindojabar.com. – Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sukabumi dalam kondisi merana di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi. Namanya sebut saja Elis, umur sekitar 20 tahunan. Sudah beberapa bulan ini dia mendapat perlakuan kasar dan intimidasi dari keluarga majikan.
“Saudara saya bernama Elis ingin segera pulang karena sudah tidak kuat bekerja di Riyadh. Namun dia kebingungan karena di sana tidak memiliki orang yang bisa dimintai bantuan. Jadi dia kalut bercampur sedih,” kata salah seorang kerabat Elis kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).
Elis terbang ke Riyadh melalui jasa penyaluran tenaga kerja ke luar negeri berstatus PT. Dia dan keluarganya mengharapkan ada pihak yang membantu untuk melapor ke Mabes Polri. Dalam hal ini, keluarga Elis mempercayakannya kepada Tim Bharindo (Bhayangkara Indonesia).
“Akhir-akhir ini Elis sering mengeluh sudah tidak kuat berada di rumah majikannya. Dia ingin segera pulang. Kami juga akan meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan yang menyalurkan Elis ke Riyadh. Karena ternyata majikannya bengis dan sering berlaku kasar,” ujar dia.
Menurutnya, Elis bekerja di Riyadh baru satu tahun. Pihak keluarga di Sukabumi merasa khawatir dan waswas karena sudah enam hari belakangan, Elis tidak dapat dihubungi.
“Mudah-mudahan tidak ada apa-apa. Tapi kami mengkhawatirkan keselamatan dia karena berada di perantauan dan tinggal di rumah majikan yang bengis. Dalam pembicaraan terakhir, Elis terus menyampaikan keluhan dan ingin segera pulang,” tuturnya.
Keluarga juga mendesak pihak PT untuk menghubungi jaringannya di Riyadh agar bisa membuka komunikasi dengan Elis. Kalau pihak PT tidak mempedulikan tuntutannya, pihak keluarga akan menyampaikan pengaduan ke Mabes Polri. (*)