Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI. Pengakuan wanita muda, sebut saja namanya Melati, bisa dijadikan patokan untuk mengukur moralitas seorang oknum kepala desa di kawasan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Melati menuturkan, oknum tersebut sering memanggil dirinya ke rumah kontrakan milik sang kades untuk melakukan perbuatan layaknya suami istri.
Sebagai penyedia jasa, Melati tidak menolak permintaan kades tersebut. Lagi pula setiap memenuhi panggilannya, Melati dibayar lebih mahal dibandingkan wanita yang lainnya. Berdasarkan pengakuan Melati, kades tersebut berselingkuh dengan beberapa wanita, tidak hanya Melati.
“Kemarin saya dibayar 500 ribu rupiah. Kalau ke cewek lain paling tinggi 300 ribu rupiah. Bahkan ada teman saya yang dibayar 250 ribu rupiah,” kata Melati melalui aplikasi pesan telepon seluler, Senin (18/1/2021).
Dia sudah tiga kali dipanggil kades tersebut ke rumah kontrakannya. Dalam tiga kali pertemuan itu, Melati digunakan oleh kades tersebut sebanyak tiga kali yakni dua kali pada malam hari dan satu kali pada siang hari.
Pemakaian malam antara tengah malam sampai menjelang pagi, sedangkan untuk siang hari terjadi antara pukul 12 sampai dengan pukul 3 sore.
“Memang tempatnya disediakan oleh Pak Lurah yaitu di rumah kontrakannya dekat balai desa,” jelas Melati.
Itu kontrakan milik pribadi. Jika dikaitkan dengan pengakuan Melati ditambah kebiasaan kades memanggil wanita-wanita lain, patut diduga dia telah menjadikan rumah kontrakannya sebagai tempat mesum.
Sampai berita ini diturunkan, kades yang bersangkutan belum bersedia untuk memberikan bantahan atau keterangan. (*)