Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Kematian merupakan keniscayaan yang pasti terjadi pada setiap mahluk bernyawa. Kunci menghadapi kematian itu sendiri terdiri dari dua hal yaitu cerdas dan sukses. Umat Nabi Muhammad harus cerdas dan sukses dalam menghadapi sakaratulmaut yang merupakan gerbang menuju kematian.
Demikian disampaikan Pelindung dan Editor Senior Bharindo, Kombes Pol (P) Drs. H. John Hendri, S.H., M.H. lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp, Rabu (21/4/2021).
Menurut John Hendri, cerdas berarti umat Nabi Muhammad SAW selalu memikirkan dan merisaukan datangnya kematian. Mengenai kapan, di mana, dan sedang apa orang Islam meninggal dunia itu sepenuhnya rahasia Allah SWT.
Sementara sukses mengandung pengertian bahwa sebagai umat nabi terakhir umat Islam harus mampu mengucapkan kalimat tauhid saat nyawa berada di tenggorokan dan Malaikat Ijroil datang menjemput.
“Dalam kondisi ketika mengucapkan kalimat tauhid, seseorang mati dalam keadaan husnul khotimah,” kata John Hendri.
Pada bagian lain John mengatakan bahwa dalam kaca mata agama, manusia sesungguhnya berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
“Jika sesuatu yang dibuat hari ini sama dengan dengan hari kemarin, artinya umat Islam merugi. Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, dia termasuk golongan orang celaka,” ujarnya.
Maka dalam hal berbuat kebajikan, lanjut dia, umat Islam tidak pernah mengenal kata terlambat selama hayat masih di kandung badan. Maka berlomba-lombalah dalam berbuat amar maruf dan nahyi munkar untk mendapatkan keridhoan Allah. (*)