Bupati Optimis, Sistem Closed Loops Cabai Bisa Sejahterakan Petani

oleh -
oleh
Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami memperlihatkan nota kesepahaman kemitraan closed loops cabai yang ditandatangani oleh 14 mitra termasuk instansi pemerintah pusat.
banner 720x90

Wartawan Dudi Surahman

SUKABUMI. Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami merasa yakin dan optimis project closed loops budi daya cabai dapat mensejahterakan para petani hortikultura di Kabupaten Sukabumi. Dengan sistem tersebut, para petani dapat memperoleh kemudahan dalam pengadaan bibit, pupuk, dan pemasaran produk.

banner 720x90

Hal itu disampaikan bupati pada penandatanganan nota kesepahaman  project closed loops dengan berbagai instansi pusat dan organisasi profesi secara virtual di Pendopo Sukabumi, Senin (8/2/2021).  

Program closed loops ini, ujar bupati, merupakan jembatan bagi petani dengan pasar. Sistem tersebut bisa menjamin suplai lebih maksimal dan produk serta harga lebih stabil. Sebab closed loops ini menyinergikan rantai nilai pertanian mulai hulu hingga hilir untuk menciptakan efisiensi yang berdaya saing dan berkeadilan.

“Saya yakini, program ini akan memberikan semangat, inovasi, serta kreativitas baru dalam upaya meningkatkan hasil budi daya pertanian,” tutur Marwan.

Dia mengharapkan para pihak yang menandatangani nota kesephaman bisa bersinergi. Bupati optimis program ini dapat meraih kesuksesan seperti diharapkan inisiator dan para pihak yang terlibat di dalamnya.

Berbagai instansi yang terlibat dalam penandatanganan nota kesepahaman itu antara lain Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, KADIN, pemda, dan kelompok tani.

banner 720x90

Bupati mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Kemenko Bidang Perekonomian yang telah menginisiasi penandatanganan nota kesepahaman tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan, lahan yang digunakan untuk pilot project closed loops cabai ini seluas 1,5 hektare di dua desa yaitu Desa Langensari dan Desa Selaawi Kecamatan Sukaraja. Jumlah petani yang dilibatkan baru 6 orang.

“Nanti akan dikembangkan ke wilayah lain dengan jumlah petani yang terus bertambah,” kata Sudrajat.

Program closed loops ini, jelas dia, secara garis besar merupakan pola dan sistem pertanian yang maju. Prasarana dan sarana untuk menunjang proses penanaman hingga pemasaran telah tersedia. Petani akan mendapat jaminan pembiayaan dan pasar untuk menjual hasil pertaniannya. Sehingga petani tinggal fokus mengembangkan tanaman cabai. 

“Pendistribusiannya bekerja sama dengan pabrik sambal yang memerlukan stok cabai banyak,” kata Sudrajat. (*)  

No More Posts Available.

No more pages to load.