Wartawan E. Maurits Lokong
MANADO. Emosi netizen dunia maya di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tersulut oleh video berdurasi 1 menit 20 detik yang menayangkan adegan seorang wanita diseret dengan mobil. Grup Sulawesi Utara Community di media sosial (medsos) Facebook pun ramai mengomentari video tersebut.
Pada status yang membagikan video tersebut tercantum berbagai tema dan judul antara lain ‘diduga panik kepergok selingkuh, oknum wakil rakyat menyeret istri dengan mobil.’ Tayangan video itu langsung viral dan kebanjiran koemntar dari netizen.
Di tengah kondisi masyarakat Sulut sedang menghadapi berbagai jenis bencana seperti banjir dan longsor akibat hujan deras, kejadian tersebut menambah luka hati rakyat. Betapa tidak, ketika semua orang sedang berjuang untuk menanggulangi bencana, oknum wakil rakyat malah melakukan perbuatan tidak terpuji.
Pada tayangan video itu, seorang wanita bergelantungan di atas kap mobil sambil berteriak-teriak meminta pengemudinya menghentikan dan turun dari kendaraan yang dikemudikannya. Bahkan wanita itu sempat terseret beberapa meter.
Beberapa warga terlihat berusaha untuk menghentikan yang menyeret wanita tersebut. Mobil pun terhenti. Dari penuruturan wanita yang diseret, di dalam mobil JAK bersama wanita selingkuhannya. Dia sendiri adalah istri sah dari JAK.
“Perbuatan ini benar-benar sangat memalukan dan membuat semua rakyat merasa miris dan prhatin,” kata salah seorang netizen dalam komentarnya yang diunggah ke jagat maya pada Senin (25/1/2021).
Aksi JAK yang menyeret istrinya berkembang dengan cepat di tengah masyarakat dengan bumbu-bumbunya. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, tempat kejadian penyeretan itu di Kelurahan Tumatangtang, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Kejadian tersebut mendapat respon negatif dari netizen. Sebagian besar netizen tak kuasa membendung emosi dan rasa marahnya. Mereka mgnecem keras tindakan JAK yang bertindak tidak terhormat sebagai wakil rakyat.
Warga jagat maya pun ramai-ramai mengusulkan, jika tayangan video itu benar melibatkan JAK, pimpinan partai politiknya segera mengambil tindakan. Bila perlu, petinggi partai politik memberhentikan JAK dari jabatannya supaya polisi leluasa melakukan pemeriksaan. (*)
