Wartawan Kikim Sukmawan
CIANJUR. Keluarga besar Pesantren Al-Madaroh mengalami musibah. Pesantren yang terletak di Kampung Loji, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat ini rubuh pada Sabtu (16/1/2021) kira-kira pukul 18.30 WIB selepas shalat Maghrib.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, belasan santri tertimbun rentuhan. Jumlahnya diperkirakan mencapai 19 orang. Sampai menjelang pukul 22.00 WIB, petugas dari kepolisian bersama warga sekitar masih berupaya untuk mengevakuasi 8 santri yang masih terjebak di dalam reruntuhan.
Sementara 11 orang langsung dibawa ke RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur. Kapolsek Pacet AKP Galih kepada wartawan di lokasi bencana menjelaskan, dari 11 orang itu, empat orang sudah bisa kembali.
“Alhamdulillah dari 11 orang yang dibawa ke rumah sakit tidak ada yang meninggal. Hanya satu orang yang bergeser bahu tangannya dirujuk ke RSUD Cianjur,” kata AKP Galih.
Musibah terjadi setelah shalat Maghrib, lanjut dia. Saat itu, sebagian santri sudah ada di dalam masjid dan yang lainnya masih melakukan persiapan untuk shalat Maghrib. Masjid tersebut merupakan bagian dari bangunan yang rubuh.
Anggota Polri bersama jajaran TNI, relawan penanggulangan bencana, dan warga sekitar terus berupaya untuk mencari dan mengevakuasi para santri yang masih tertimbun di bawah reruntuhan.
Polisi belum dapat memastikan penyebab bangunan Pesantren Al-Madaroh rubuh. Dugaan sementara menyimpulkan, penyebabnya umur bangunan sudah terlalu tua.
Para santri yang dievakuasi ke RSUD Cimacan pada gelombang pertama sebanyak 11 orang terdiri dari Rustandi, Isur, Danda, Ijan, Dede, Noval, Atep, Dani, Andi, Mumuh, dan Ekal. Adapun santri yang sudah pulang antara lain Andi, Dani, dan Muhdi. (*)