Dirumahkan oleh Pabrik, Bekas Karyawan Garmen Sukses Bisnis Kuliner Rumahan

oleh -
oleh
Kesibukan Ani Nurmayani setelah berhenti kerja di pabrik garmen adalah mengelola usaha kuliner di rumahnya.
banner 720x90

Wartawan Ade Abdul Rahmat

SUKABUMI. Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang serius pada berbagai sektor kehidupan termasuk dunia industri. Akibat kelesuan ekonomi global dari dampak pandemi Covid-19, pabrik-pabrik besar dan menengah merumahkan para pegawainya, tidak terkecuali pabrik garmen di wilayah Kabupaten Sukabumi.

banner 720x90

Salah satu korban pengrumahan pegawai pabrik adalah Ani Nurmayani (28) warga Kampung Cipanggulaan RT 08 RW 02 Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda,  Kabupaten Sukabumi. Sebelum wabah melanda, Ani bekerja di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Sukabumi bagian utara.

Setelah muncul pandemi Covid-19, roda perusahaan tempatnya bekerja mulai oleng. Ani pun terkena program PHK massal, dia pun dirumahkan. Sejenak setelah diberhentikan, dia merasa sedih dan gelisah. Namun itu tidak berlarut-larut, Ani dapat segera bangkit. Dia melupakan soal PHK dan mencari jalan lain untuk mencari rezeki yang halal.

“Saya pun membuka usaha kuliner di rumah. Dalam waktu yang relatif singkat usaha yang saya kelola mengalami kemajuan  sedikit demi sedikit,” kata Ani ketika ditemui di tempat usahanya, Sabtu (16/1/2021) malam.

Dia harus bekerja keras dan membanting tulang untuk membangun dan mebesarkan usahanya. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, perlahan tapi pasti, usaha yang dirintis Ani berputar semakin kencang, dari hari ke hari kian omsetnya terus meningkat.

Di rumahnya Ani berjualan kuliner rumahan, mulai yang rasanya asin, manis, hingga pedas. Ani benar-benar dapat memanfaatkan peluang dan potensi kuliner rumahan  sebagai lahan usaha yang prospektif. Dia menyediakan aneka jenis makanan dan minuman yang biasa disajikan di rumah.

banner 720x90

“Sajian kuliner yang saya jual antara lain cireng patrick, seblak, mie instan rebus dan goreng, serta minuman ringan seperti pop ice aneka rasa dan juga kopi,” jelas Ani.

Pelayanan dan harga yang diberlakukan Ani kepada para pembeli berstandar rumahan. Karena itu harga makanan dan minuman yang ditawarkan terjangkau oleh kebanyakan masyarakat. Para pelanggan juga dapat menikmati suasana rumah seakan-akan sedang makan dan minum di rumah sendiri.

“Dari berjualan ini hasilnya dapat menutupi kebutuhan rumah tangga. Cukuplah kalau untuk sehari-hari,” tutur Ani. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.