Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI, Bharindojabar.com – Sebagai bentuk kepedulian dan kemanusiaan BPBD Sukabumi Kota mendistribusikan seribu paket bantuan sembako kepada korban bencana banjir dan tanah longsor.
“Bantuan ini merupakan bentuk konkret kepedulian pemerintah dalam pemenuhan dasar pada darurat bencana,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sukabumi Kota, Imran Wardhani, Senin (28/02/2022).
Imran juga mengatakan, pemberian bantuan seribu paket sembako ini sebagai wujud kepedulian kemanusiaan. Diharapkan akan meringankan beban korban terdampak yang tersebar di tujuh kecamatan.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan di di Mesjid Ibadurrahman, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.

Diketahui, bantuan yang diserahkan oleh BPBD berupa beras sebanyak 2400 kg, mie instan sebanyak 250 dus buah, sabun cair 1000 botol dan batang sebanyak 2000 buah.
Sementara, rincian dari seribu paket itu di distribusikan ke kecamatan Baros sejumlah 486 paket, lalu Kecamatan Cibeureum 246 paket, Kecamatan Warudoyong 81 paket, Kecamatan Lembursitu 48 paket, Cikole 118 dan Kecamatan Citamiang 4 paket, Kecamatan Gunung puyuh 19 paket, demikian dikatakan Imran.
“Paket ini merupakan bantuan yang berhasil dikumpulkan dan sumbangan yang kemudian disalurkan ke warga terdampak,” ujarnya.
Imran menambahkan, sebelum bantuan tersebut di distrubisikan kami BPBD telah menyediakan dapur umum sebagai bentuk tanggap darurat. Hal itu adalah sokongan dari Dinas Sosial dan penyediaan tangki air bersih oleh PMI yang di supply oleh PDAM.
Kalak BPBD Sukabumi kota tersebut juga menambahkan, sebelumnya kami telah menetapkan status tanggap darurat yang akan berakhir pada 3 Maret 2022.

“Selain itu, telah dibentuk pos komando PDB dan pos lapangan di kelurahan Jaya Raksa yang merupakan daerah yang paling terdampak,” tegas Imran.
Masih kata Imran, BPBD Sukabumi Kota telah membuka pos aduan layanan dan bantuan posko tanggap darurat untuk mempercepat penanganan pasca bencana. (*)
“Personil PDB pada saat ini masih melakukan penanganan darurat di sejumlah titik, melakukan pelayanan kesehatan, trauma healing serta dan menyisir kawasan kawasan yang masih diniliai mengganggu aktivitas,” imbuh Imran.
Dalam akhir penyampaiannya, Imran berharap korban terdampak sudah tersentuh terlayani kebutuhan dasarnya oleh pemerintah daerah sebelum masa tanggap habis yang seterusnya dilakukan program recovery terhadap fisik sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan
Informasi terakhir yang didapatkan dari Pos Lapangan PDB, Banjir dan Longsor telah merenggut 1 jiwa meninggal, dua kk mengungsi di Desa, 856 rumah terdampak bagi 2964 jiwa, 51 tempat ibadah, dua sarana kesehatan, dua sarana pendidikan dan dua infrastruktur mengalami kerusakan. (*)