Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI, bharindojabar.com. – Kegiatan rehabiltasi bangunan kantor Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi tetap dianggap bermasalah walaupun pelaksana telah melakukan pembongkaran pada bagian slup (sloof) atau tembok penahan dinding. Fondasi slup tidak kokoh karena bagian besi yang masuk ke dalam tanah dan bagian atas tidak terkunci dengan kokoh.
Sebelumnya warga memasalahkan pemasangan besi tiang slup yang terkesan asal-asalan. Ujung bawah besi slup tidak ditanam dengan kokoh ke dalam tanah dengan fondasi yang dalam. Bagian bawah slup hanya menempel alakadarnya di bawah permukaan keramik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun pada Kamis (7/10/2021), pelaksana melakukan pembongkaran pada fondasi slup. Mereka menambah besih yang ditanam ke dalam tanah. Namun besi tambahan ini kurang terkunci dengan kuat pada bagian slup di atasnya.
Seharusnya antara ujung besi bawah dan atas terkunci dengan kokoh bukan hanya diikat dengan kawat. Berdasarkan investigasi di lapangan, bagian slup yang diikat hanya satu arah sedangkan besi slup itu ada empat jalur.
“Pada bagian fondasi slup itu hanya digali sedikit dan diikat di bagian atas. Yang tampak hanya satu besi yang diikat. Seharusnya digali ke bawah dan terikat dengan keempat besi slup itu, baru bisa kuat,” kata seorang warga yang menyaksikan pembongkaran fondasi slup tersebut.
Kalau hanya diikat di bagian atas saja, ujar dia, kekuatannya kurang sehingga tidak akan mampu menahan guncangan gempa atau pergerakan tanah. Karena itu, bagian atas dan baguan bawah dari slup harus terikat dengan kuat dan kokoh.
Proyek rehabilitasi kantor desa tersebut menghabiskan dana sebesar Rp65.200.000 dari Pemprov Jabar. Pembangunannya mencakup dua lokal yaitu lokal 1 berukuran 7 x 5,5 meterpersegi dan lokal 2 berukuran 9 x 3 meterpersegi. (*)
