Perwira Menengah Mabes Polri Menangkap Pedagang Tramadol di Sukabumi

oleh -
oleh
Mwr dan Peb terduga penjual Tramadol yang masing-masing diamankan di Polsek Warudoyong dan Polsek Cibadak.
banner 720x90
Im diamankan di Polsek Cibadak dan Raj ditahan di Polsek Citamiang.

Wartawan Tim Bharindo Nusantara

Perwira Menengah dari Mabes Polri, AKBP Kasnan mengamankan empat pedagang dan penyalur obat berbahaya jenis Tramadol dari berbagai lokasi di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Oleh AKBP Kasnan, keempat pedagang narkoba itu diserahkan kepada Polsek masing-masing sesuai lokasi penangkapan.

banner 720x90

“Saya jalan ke wilayah Sukabumi. Saya melihat ada kerumunan orang di beberapa kios dan toko kelontongan. Banyak pengunjung, toko itu sangat mencurigakan,” kata AKBP Kasnan kepada wartawan melalui telepon seluler, Selasa (30/3/2021).

Kedatangan AKBP Kasnan ke Sukabumi dalam rangka menjalankan tugas penyelidikan salah satu kasus yang sedang ditanganinya. Ketika melihat orang berkerumun di toko kecil seperti akan membeli barang penting, dia curiga. Toko-toko itu seperti berjualan kacang goreng, laku sekali.

Dia pun mendekat ke toko tersebut. Setelah melakukan penyelidikan singkat, ternyata toko-toko yang resminya menjual barang kelontongan itu menjual Tramadol.

“Setelah yakin mereka menjual Tramadol, kami langsung mengamankan mereka. Semuanya ada empat orang, dua orang diserahkan ke Polsek Cibadak dan dua orang ke Polsek Warudoyong,” jelas perwira Polri yang sehari-hari bertugas sebagai penyidik di Unit 1 Tipideksus  Bareskrim Polri.

Dua orang yang diserahkan ke Polsek Cibadak masing-masing Im dan Peb, sedangkan dua orang yang diserahkan ke Polsek Warudoyong berinisial Mwr dan Raj. Petugas piket di Polsek Warudoyong menyatakan, Raj akan diserahkan ke Polsek Citamiang sesuai lokasi penangkapannya.

banner 720x90

Toko-toko yang menjual obat berbahaya itu berada di Cibadak Kabupaten Sukabumi serta Citamiang dan Warudoyong di Kota Sukabumi.

Rangkaian penangkapan keempat penjual Tramadol itu digelar pada Minggu (28/3/2021).

“Para penjual obat-obatan berbahaya itu semuanya berlindung di balik toko kelontongan,” ujar dia. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.