Ratusan Ulama dan Tokoh Jabar Divaksin di Gedung Pakuan

oleh -
oleh
Gubernur Jabar HM. Ridwan Kamil ikut menyaksikan Vaksinasi Covid-19 yang diikuti mantan gubernur Jabar, H. Ahmad Heryawan.
banner 720x90

Wartawan Dudi Surahman

BANDUNG.  Ratusan ulama dan tokoh Jawa Barat mengikuti Vaksinasi Covid-19 yang digelar di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Di antara tokoh yang ikut vaksinasi terdapat H. Ahmad Heryawan alias Aher, Gubernur Jabar periode 2008-2018 juga istri Gubernur Jabar periode 1975-1985, H. Aang Kunaefi.    

banner 720x90

Vaksinasi tersebut diselenggarakan Rabu (10/3/2021). Jumlah pesertanya 231 ulama dan tokoh masyarakat Jabar. Dalam daftar undangan terdapat 449 tokoh dan ulama, namun yang hadir di hari pertama ini 231 orang. Selain Aher dan istri Aang Kunaefi juga hadir sesepuh Jabar Popong Otje Djundjunan.

“Tokoh-tokoh Jabar hadir untuk vaksinasi. Tadi ada Pak Aher, gubernur sebelum saya. Ada Ibu Aang Kunaefi, istri gubernur zaman saya masih balita. Ada Ceu Popong, orang tua kita. Semua akan disuntik vaksin di sini. Setelah itu, Gedung Pakuan akan dijadikan tempat pelayanan vaksinasi,” ujar Gubernur Jabar HM. Ridwan Kamil saat meninjau vaksinasi di Gedung Pakuan.

Vaksinasi tersebut, ujar Kang Emil,  merupakan komitmen Pemdaprov Jabar dalam mempercepat vaksinasi seperti diinstruksikan Pemerintah Pusat. Pemprov Jabar skan meminjamkan Gedung Sate dan Gedung Pakuan untuk tempat Vaksinasi Covid-19. Khusus Gedung Pakuan, peminjamannya berjangka panjang.  

Vaksinasi dilakukan dengan prokes ketat. Sebelum disuntik, para tokoh diskrining kesehatan. Tokoh yang datang didominasi lansia yang memang sesuai target vaksinasi tahap dua ini.

“Kebetulan lansia di Jabar ini banyak tokoh- tokoh yang berjasa untuk Jabar. Para mantan gubernur wakil gubernur istrinya dan lain- lain kita dahulukan, para ulama sepuh itu juga kita dahulukan,” kata Ridwan Kamil.

banner 720x90

Menurutnya, Gedung Pakuan dijadikan sentra vaksinasi untuk mempercepat proses penyuntikan agar kekebalan kelompok cepat pula terbentuk. Gubernur mendorong bupati/wali kota menjadikan rumah dinasnya sebagai sentra vaksinasi, mengikuti jejak Pemdaprov Jabar.

“Kalau mengandalkan puskesmas waktu vaksinasi bisa lama. Saya imbau para wali kota dan bupati di Jabar dapat melakukan hal yang sama,” ucapnya. 

Ridwan Kamil mengajak institusi lain yang memiliki gedung besar untuk meminjamkan tempatnya sebagai sentra vaksinasi. 

“Kami sudah menghitung kecepatan vaksinasi di Jabar. Hari ini vaksinasi masih 22.000 per hari. Jika target vaksinasi ingin tercapai, kita harus naik ke 150.000 per hari. Mengandalkan puskesmas tidak cukup,” tuturnya.

Ahmad Heryawan yang ikut disuntik mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemdaprov Jabar. Keputusan ini bisa memunculkan antusiasme masyarakat untuk divaksin.

“Sangat bagus karena wajar masyarakat Jawa Barat paling banyak penduduknya, banyak warganya dan masyarakat ingin menerima berbondong-bondong,” katanya.

Menurutnya, vaksinasi yang mendahulukan tokoh lansia juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar tidak ragu untuk divaksin. Kehadiran tokoh- tokoh masyarakat diharapkan bisa menghadirkan rasa aman dan nyaman masyarakat.

“Ini menjadi contoh bagi masyarakat jadi kita tidak akan ragu karena vaksin untuk menyelamatkan bangsa dan sekaligus administrasi sudah ada izin dari Badan POM, jadi kita percaya saja pada negara tidak mungkin negara merugikan anak bangsanya,” tuturnya. (Sumber Pemprov Jabar)

No More Posts Available.

No more pages to load.