Wartawan Dudi Surahman
BANDUNG. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat menugaskan jajarannya untuk terus bersiaga mengamankan jaringan listrik dari dampak hujan seperti banjir dan longsor. Jumlah petugas yang disiagakan mencapai 3.799 orang untuk menjamin berfungsinya sistem kelistrikan di Jabar.
Para petugas itu disiagakan di daerah-daerah yang dilanda banjir seperti Cirebon, Bekasi, Karawang, Cikarang dan Gunungputri Bogor.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha kepada wartawan, Sabtu (20/2/2021) mengatakan, akibat banjir sebanyak 178.266 pelanggan terganggu sistem kelistrikannya dari 712 unit gardu distribusi.
“Namun kami telah berhasil menormalkan 206 gardu distribusi dan 63.613 pelanggan yang terdampak banjir dan longsor,” kata Agung.
Dalam menormalkan sistem kelistrikan, ujar dia, PLN selalu mengutamakan keselamatan masyarakat. Karena itu PLN terus bersiaga untuk memantau sistem kelistrikan pada daerah terdampak banjir dan longsor.
Di seluruh wilayah Jabar, PLN Unit Induk Distribsui mendirikan 72 posko yang terus bersiaga. Selain itu, PLN juga menyiapkan 103 genset, 20 UPS, 99 unit gardu bergerak, 12 unit kendaraan deteksi, dan 700 unit kendaraan operasional. Semua personel dan peralatan itu dalam keadaan siaga satu.
Para petugas yang diterjunkan, lanjut dia, terus bekerja keras dan memantau kondisi di lapangan sejak cuaca ekstrem terjadi. Agung juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir.
“Ketika banjir, dimohon masyarakat dapat mematikan instalasi listrik di rumah dan mencabut semua peralatan elektronik dari stop kontak. Apabila aliran listrik yang terkena air tidak padam, warga supaya melaporkannya melalui aplikasi New PLN Mobile,” ujar Agung. (*)