Kurang dari Satu Bulan, Satu Juta Nakes Selesai Divaksinasi

oleh -
oleh
Info Vaksin Feed 1260 x 550 px revisi 02
banner 720x90

Wartawan Dudi Surahman

JAKARTA. Semangat kebersamaan dan keinginan untuk mengakhiri pandemi di Indonesia patut diapresiasi. Sejak diawali Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021 dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 mencapai satu juta orang.

banner 720x90

Sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19, nakes termasuk prioritas dalam vaksinasi. Pencapaian jumlah satu juta orang itu berdasarkan data yang dirilis Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) RI pada Kamis, 11 Februari 2021.

Sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi, nakes menjadi prioritas pemerintah dalam pemberian vaksin demi memberikan perlindungan yang lebih optimal.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, Jumat (11/2/2021).  Pencapaian tersebut, kata Reisa, merupakan bukti kuatnya komitmen pemerintah dalam penanganan COVID19.

“Sejak tahun lalu, pemerintah telah bekerja keras untuk mendapatkan vaksin dengan berbagai cara. Kini, kita patut bersyukur Indonesia menjadi salah satu negara yang telah menyelenggarakan vaksinasi. Capaian 1 juta nakes ini tentu bukan kerja mudah, hanya bisa terlaksana berkat kerja keras banyak pihak dan dukungan dari para nakes dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata Reisa.

Vaksinasi untuk nakes dimulai dengan ditandai penyuntikan vaksin kepada perwakilan nakes di Istana pada 13 Januariyang  dilanjutkan keesokan harinya dengan vaksinasi kepada Wamenkes di RSCM. Untuk mengakselerasi pelaksanaan, Kemenkes menggelar vaksinasi massal yang dilakukan di sejumlah kota dalam kurun waktu 27 Januari-5 Februari 2021.

banner 720x90

Tak hanya itu, inovasi registrasi juga dilakukan untuk memudahkan para nakes yang akan melakukan vaksinasi. Seluruh vaksin yang diberikan kepada para nakes ini menggunakan vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang pengirimannya dilakukan secara bertahap sejak Desember 2020. Total hingga saat ini, Indonesia telah menerima tiga juta dosis vaksin dan 25 juta vial vaksin.

Sebelum program vaksinasi dimulai, Vaksin COVID-19 telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta status halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 11 Januari 2021.

Arya Sinulingga, Koordinator PMO Komunikasi Publik KPCPEN juga mengapresiasi komitmen Pemerintah dalam menyelenggarakan program vaksinasi dan mampu mencapai angka satu juta dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Arya juga menyatakan apresiasinya kepada para nakes atas dukungan dan partisipasinya pada program ini.

“Semoga dengan adanya vaksinasi ini, para nakes menjadi lebih terlindungi saat menunaikan tugas mengingat mereka termasuk kalangan yang paling rawan terpapar. Mereka adalah garda terdepan dalam pertempuran melawan pandemi ini,” ungkap Arya.

Arya menambahkan bahawa vaksinasi COVID-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah ini bertujuan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Ketika herd immunity terhadap COVID-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya, bisa ikut terlindungi.

Tak lupa Arya kembali mengingatkan bahwa untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, selain vaksinasi, protokol kesehatan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) juga tetap harus dilakukan secara ketat.

“Karenanya, mari kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M. Baik yang sudah maupun belum divaksin, protokol kesehatan ini akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan COVID-19. Jangan sampai kita lengah, tetap disiplin dalam usaha kita bersama untuk menangani pandemi COVID-19,” pesan Arya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.