Terduga Penyeret Istri, JAK Dicopot dari Jabatan Ketua Harian Partai Golkar

oleh -
oleh
Konferensi pers yang menyampaikan pengumuman pencopotan JAK dari jabatan Ketua Harian Partai Golkar Sulut (atas) dan adegan pertengkaran JAK dan istrinya setelah insiden penyeretan dengan mobil (bawah).
banner 720x90

Wartawan E. Maurits Lokong

MANADO. Insiden yang melibatkan JAK, terduga pelaku penyeret istri dengan mobil setelah kepergok bersama wanita selingkuhan membuahkan pencopotan jabatan. JAK dinonaktifkan dari jabatan Ketua Harian Partai Golkar periode 2020-2025.

banner 720x90

Pengumuman pencopotan jabatan JAK itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Organisasi Partai Golkar Sulut, Feriando Lamaluta saat konferensi pers dengan wartawan di Kantor DPRD Sulut, Rabu (27/1/2021).

“Saya diberi mandat untuk memberikan klarifikasi sikap dan keputusan Partai Golkar terkait kejadian yang menyangkut salah satu kader Partai Golkar Sulut,” kata Feriando yang didampingi kader Partai Golkar lainnya Raski Mokodompit, Dani Rompis, dan Kalvin Panginda.

Sesuai kondisi dan situasi serta melihat serta mencermati informasi dari masyarakat maupun media sosial kaitannya dengan salah satu kader Partai Golkar Sulut, ujar dia, maka dengan arif dan bijaksana, Partai Golkar Sulut mengambil sikap untuk menonaktifkan JAK dari jabatan Ketua Harian Golkar Sulut periode 2020-2025.

Keputusan diambil, lanjut Feriando, untuk menjaga marwah Partai Golkar Sulut. Dalam waktu dekat, jajaran DPD Partai Golkar Sulut akan melakukan kajian organisasi dan hukum oleh bidang terkait untuk memutuskan langkah selanjutnya. Semuanya akan dilaporkan kepada DPP Partai Golkar.

Diketahui, beberapa hari lalu JAK menjadi perbincangan masyarakat saat videonya di Tomohon viral di sosial media dan menjadi isu nasional. Dalam video itu, ada adegan seorang wanita terseret dengan posisi di atas kap mobil. Diduga wanita yang diseret itu adalah MP yang tidak lain istri JAK, sedangkan orang yang ada di dalam mobil adalah JAK.

banner 720x90

Beredar informasi, JAK diduga panik karena tengah bersama seorang wanita berinisial A di dalam mobil. 

Pencopotan JAK dari jabatan Ketua Harian Partai Golkar Sulut diharapkan dapat meredam amarah masyarakat Bumi Nyiur Melambai yang merasa dikhianati JAK. Pada Pemilu 2019 masyarakat telah memilih JAK hingga bisa menduduki kursi di DPRD Provinsi Sulut. (*)  

No More Posts Available.

No more pages to load.