Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Ada 3 kelompok manusia yang doanya akan dikabulkan dan tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Hal itu tercantum pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Radiallaahu ‘anhu, berbunyi:
الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ السَّحَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Al Imaamul ‘aadilu wasshooimu hattaa yuftiru wada’autu madzluumi yarfa’uhallahu fauqossihaabi yaumal qiyaamati.
Artinya: “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat.” (HR Abu Hurairoh dari Hasan At tirmiidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Demikian disampaikan Pembina sekaligus Redaktur Senior Bharindo, Kombes Pol. (Purn) John Hendri, S.H., M.H. kepada Redaksi Bharindo Jabar melalui WhatsApp, Minggu (24/1/2021).
“Ketiga golongan manusia itu diberi keutamaan dan kelebihan oleh Allah SWT. Namun tak berarti kelompok lain di luar tiga kelompok tadi tidak akan didengar permohonannya oleh Sang Pencipta,” ujarnya.
Kelompok pertama adalah pemimpin yang adil. Kepemimpinan pemimpin yang adil akan memberikan kesejahteraan pada rakyatnya. Kelak di akhirat, semua pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Kullukum rooin wa kuluukum masuulun ‘an ro’iyyatihi.
Artinya: Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. ( HR Bukhari – Muslim)
Pada masa Rasulullah, lanjut dia, ada sosok pemimpin yang adil, salah satunya Umar bin Khatab. Dia adalah orang kepercayaan Rasul. Selain tegas, Umar juga merupakan sosok politisi yang handal di masanya dan seorang ahli strategi.perang yang mumpuni.
“Selain menguasai teknik perang, Sayyidina Umar juga dikenal sebagai ahli administrasi pemerintahan. Dia diberi gelar ‘Al Faruq’ oleh pengikutnya karena dia pintar menempatkan diri dan pandai membedakan mana hal yang baik dan mana yang buruk,” kata John Hendri.
Selanjutnya orang yang didzalimi. Dikisahkan di dalam HR Ibnu Abbas, seorang raja bengis merampas ikan hasil tangkapan rakyatnya yang melarat. Bagi si raja dzalim, ikan itu tidak berarti apa-apa. Tapi bagi si miskin itu, ikan hasil tangkapannya begitu penting untuk menghidupi keluarganya.
Si miskin pun segera bersimpuh dan berdoa kepada Allah SWT, dia memohon keadilan atas perlakukan sang raja dzalim itu. Tidak lama kemudian, raja itu mengidap penyakit yang sulit disembuhkan setelah menyantap ikan hasil rampasan tersebut. Tabib sakti datang silih berganti ke istana.
Tapi tetap saja usaha untuk menyembuhkan raja tersebut gagal total. Singkat cerita, kedua kaki raja bengis itu harus dipotong sampai betisnya karena membusuk.
Kelompok ketiga orang yang doanya segera dikabulkan oleh Allah SWT adalah orang yang tengah menjalankan ibadah shaum. Prinsipnya orang yang sedang berpuasa sangat dekat, seakan tidak berjarak dengan Allah SWT.
“Sangat dekat sekali dia. Sehingga doa apapun, insya Allah akan terkabul,” ungkapnya. (*)