Wartawan Tim Bharindo
Sukabumi, Bharindojabar.com – Berawal dari kiriman pesan singkat WhatsApp kepada Penerima PKH atasnama Wati dan suaminya Oman di Kp. Cinawu RT 03 RW 08 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak, keduanya kebingungan saat diminta oleh Oknum kelompok PKH agar segera membuat laporan Polisi kehilangan ATM pada hari Senin, (20/03/2023).
Oman menuturkan kejadian ini kepada tim Bharindojabar.com, selama menerima bantuan keuangan PKH kami tidak pernah menerima rekening ataupun ATM sekarang tiba tiba hilang dan harus membuat laporan kehilangan sontak membuat bingung keluarga ini.
Merekapun mengeluhkan serta menduga, berarti selama ini apakah setiap penerima PKH yang ada di Kp cinawu RT 03 RW 08 Desa Cisarua Kecamatan Nagrak tidak menerima Rekening dan ATM atau hanya kami saja sendiri yang tidak diberikan begitu tuturnya
Usai mendengar penuturan kejadian tersebut, tim wartawan bharindojabar.com merasa perlu melakukan investigasi mendalam atas dugaan adanya penyimpangan yang melanggar aturan hukum.
Kenapa, dan ada apa menahan rekening dan ATM. Tentu ini tidak dibenarkan secara aturan PKH. kejadian ini membuktikan tidak adanya pengawasan oleh pendamping PKH dengan benar, sehingga mulai ada temuan dari masyarakat yang merasa kecewa mengetahui rekening dan ATM nya ditahan tanpa persetujuan pemiliknya.
Mari kita lihat statemen Kemensos, Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Pangan (BSP) Kementerian Sosial, merupakan bantuan Sosial (Bansos) Non Tunai. Konsep penyaluran bansos, langsung melalui rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Untuk itu penerima manfaat harus memegang sendiri KKS,ATM dan buku rekening. Apabila diduga dikuasi orang lain, segera buat pengaduan.Email : pengaduan@pkh.kemsos.go.id.
Untuk selanjutnya, Tim Bharindo melakukan investigasi mendalam dan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait untuk menemukan fakta terkininya.
Sampai berita ini ditayangkan, belum didapatkan konfirmasi dari pihak terkait penyaluran Bansos tersebut. Tunggu berita selanjutnya !.
(Tim)
