Bharindojabar – Ketua Asosiasi Pengembang dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Koordinator Wilayah VI Sukabumi–Cianjur, Asep Abdul Qodir, mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) ke-16 sebagai agenda nasional. Menurutnya, keputusan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor perumahan rakyat.
“Dengan resmi masuknya Hapernas ke dalam agenda nasional, ini menunjukkan bahwa isu perumahan kini mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Kami dari Apersi tentu sangat mengapresiasi,” kata Asep kepada awak media, Senin (25/08/2025).
Lebih lanjut Asep menyampaikan bahwa penetapan Hapernas sebagai agenda nasional tidak hanya sebatas seremoni tahunan, tetapi harus dijadikan momentum untuk mempercepat penyediaan hunian layak bagi masyarakat.
“Backlog perumahan masih tinggi, dan Hapernas bisa menjadi titik temu bagi pemerintah, pengembang, dan masyarakat dalam mencari solusi,” ungkapnya.
Menurutnya, kebijakan ini juga akan semakin mendorong program nasional seperti tiga juta rumah, sekaligus membuka peluang bagi inovasi pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau.
“Ketika Hapernas sudah menjadi agenda nasional, otomatis perhatian terhadap sektor perumahan akan lebih konsisten, terbukti dengan adanya penambahan quota perumahan yang tercatat sebagai titik awal sejarah terbanyak dalam penyediaan quota rumah yaitu sebesar 350 ribu unit, tentunya diharapkan juga adanya dukungan regulasi perbankan yang bisa lebih dipermudah sehingga ketercapaian penyaluran rumah kepada masyarat dapat tercapai,” bebernya.
Asep menekankan, Apersi di daerah, termasuk Sukabumi dan Cianjur, siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menyukseskan program perumahan rakyat.
“Pembangunan perumahan bukan hanya soal rumah, tapi juga memiliki multiplier effect yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi,” ucapnya
Ia berharap, dengan penetapan Hapernas sebagai agenda nasional benar-benar diikuti langkah nyata di lapangan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang masih kesulitan memiliki rumah.
“Kami berharap momentum ini tidak hanya simbolik, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan dasar masyarakat,”pungkasnya.
***
