Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI, bharindojabar.com. – Rehabilitasi bangunan kantor Desa Mekarjaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi mendapat sorotan dari warga. Pada pembangunan yang dibiayai dana bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Jabar itu, warga menemukan berbagai kejanggalan.
Berdasarkan informasi dari warga dan hasil investigasi di lapangan, pada pemasangan besi tiang slup (sloof) kesannya asal-asalan. Ujung bawah besi slup tidak ditanam dengan kokoh ke dalam tanah dengan fondasi yang dalam. Faktanya hanya menempel alakadarnya di bawah permukaan keramik.
Padahal seharusnya selup sebagai konstruksi beton bertulang dengan fungsi untuk memikul beban dinding ditanam dengan fondasi yang kuat. Slup ini penting sebagai penahan agar dinding tetap stabil pada struktur yang kuat untuk mencegah penurunan atau keretakan.
“Pembuatan slup ini harus dihitung dengan cermat karena dapat mempertahankan posisi dinding apabila terjadi pergerakan tanah,” ujar seorang warga yang sedikit memahami teknik pembangunan konstruksi kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).
Selain itu masyarakat kesulitan menemukan papan informasi proyek. Rupanya papan informasi proyek ini ditaruh di samping sarana MCK di belakang kantor. Semestinya papan informasi disimpan di tempat terbuka yang dapat dilihat oleh masyarakat dari berbagai arah.
“Papan proyek ini sebagai bentuk penerapan asas transparansi dalam kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah. Jadi harus dapat dilihat oleh siapa pun warga yang melintas ke kantor desa,” ujar dia.
Proyek rehabilitasi kantor desa tersebut menghabiskan dana sebesar Rp65.200.000 dari Pemprov Jabar. Pembangunannya mencakup dua lokal yaitu lokal 1 berukuran 7 x 5,5 meterpersegi dan lokal 2 berukuran 9 x 3 meterpersegi. (*)