Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI. Warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi mempersoalkan bangunan balai desa yang kondisinya tidak terawat. Mereka menyampaikan fakta, kondisi di beberapa bagian bangunan Kantor Desa Padabeunghar sudah keropos dan lapuk.
“Kalau kita berkeliling ke lingkungan balai desa akan tampak banyak kerusakan. Dinding, atap, dan lantai pada rusak. Keadaan balai desa ini tidak layak sebagai tempat kantor pemerintahan dan pelayanan,” kata seorang warga Desa Padabeunghar kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Pada bagian depan kantor atau sekitar pintu masuk ke ruang utama tampak bagian atapnya sudah bolong. Warna putih bercampur dengan jamur yang menyebar di permukaan atap menimbulkan suasana kotor dan kumuh.
Dinding bangunan yang diberi cat warna hijau juga dipenuhi noda-noda kotoran yang berasal dari debu dan tanah. Begitu juga lobang udara yang berwarna putih tampak pucat dan kusam. Sementara pintu dengan cat putih tampak sudah lapuk dan tidak kokoh.
“Sulit bagi kami menjadikan kantor desa ini sebagai simbol kebanggaan masyarakat. Keadaan bangunan kotor dan kumuh seperti tidak dirawat,” ujar dia.
Padahal sejak enam tahun lalu, desa mendapatkan kucuran Dana Desa dari pusat dan Alokasi Dana Desa dari pemda. Setiap tahun juga desa mendapat bantuan keuangan dari provinsi.
“Desa lain dapat dengan mudah menggunakan dana dari provinsi atau pusat untuk membangun kantor desa. Di desa kami sepertinya tidak ada kemauan untuk melakukan itu,” tutur dia.
Warga tersebut juga mempertanyakan anggaran yang besarnya Rp90.582.000 untuk pemeliharaan jamban umum atau sarana MCK. Dana ini dianggarkan pada tahun anggaran 2019. Dia penasaran ingin mengetahui tentang penggunaan dana tersebut. (*)
