Wartawan Budiman
KABUPATEN BIMA. Sinergitas tiga pilar TNI, Polri dan Pemda di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat memaksimalkan proses dan pencapaian target vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia).
Sinergitas tersebut secara langsung memberikan kontribusi positif terhadap program Kampung Sehat yang diinisiasi Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H.
Hal itu tercermin dari kerja nyata dan kerja keras Batalyon Vaksinator Covid-19 Kabupaten Bima yang merupakan gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda di Desa Keli dan Desa Risa Kecamatan Woha, Kabupaten Bima dalam mendorong percepatan proses vaksinasi untuk lansia, Kamis (29/4/2021).
Pada vaksinasi di dua desa itu, Batalyon Vaksinator proaktif melakukan penjemputan dan pengantaran kepada para lansia. Mereka mendatangi satu persatu rumah warga lansia.
“Kali ini vaksinasi dilaksanakan di Kantor Desa Keli dan Kantor Desa Risa, Kecamatan Woha. Tim dari TNI, Polri dan Pemda bergiliran antar jemput lansia yang akan divaksin,” kata Kapolres Bima AKBP Gunawan Tri Hatmoyo, S.I.K. kepada media di kantornya.
Langkah yang ditempuh Batalyon Vaksinator, ujar Kapolres, merupakan upaya untuk melakukan percepatan dalam memberikan vaksin kepada lansia di Kabupaten Bima. Semangat ini sejalan dengan program Lomba Kampung Sehat II yang diinisiasi oleh Kapolda NTB.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan vaksinasi dengan cara menerapkan sistem antar jemput bersama Batalyon Vaksinator,” tambahnya.
Usaha tersebut membuahkan hasil yang bagus. Proses vaksinasi menjadi lebih cepat dan efisien dari segi waktu.
Dari proses itu diketahui beberapa orang lansia tidak bisa divaksin kerena kesehatannya terganggu.
“Dari 38 orang lansia yang diantar jemput, sebanyak 31 orang berhasil divaksin, sementara 7 belum bisa divaksin karena kondisi kesehatan mereka yang kurang memadai,” jelas Kapolres.
Dalam proses antar jemput, para petugas Batalyon Vaksinator menemui berbagai kendala. Dialog dengan warga lansia berlangsung alot karena mereka harus diberi pemahaman tentang manfaat vaksinasi. Selain itu rumah mereka jauh dari kantor desa.
“Setelah petugas menyampaikan ceramah, para lansia yang mau divaksin langsung dibawa oleh petugas. Lansia yang tidak mau divaksin ditinggalkan,” tutur AKBP Gunawan.
Dia berharap kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya Vaksinasi Covid-19 sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bima.
“Jangan takut divaksin. Vaksinasi penting untuk melindungi kita dan keluarga serta untuk mengurangi penyebaran Covid-19,” ujarnya. (*)