Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI. Berita tentang mobil butut milik Pemdes Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi berbuntut pemecatan. Gara-gara berita itu, Kades Langensari Anda Supriadi memecat Riswan dari jabatan Kepala Satgas Linmas Desa Langensari.
“Ya, saya dipecat dari jabatan Kasatgas Linmas Desa Langesari oleh Pak Kades gara-gara berita mobil milik desa yang rusak parah. Pemecatan saya dilakukan lewat telepon,” kata Riswan kepada wartawan lewat HP, Sabtu (3/4/2021).
Menurut dia, Kades Anda menuding Riswan sebagai sumber informasi dari berita mobil tersebut. Karena kecewa dengan berita itu, Kades pun mengambil sikap tegas, dia memecat Riswan.
“Tidak apa-apa saya dipecat, saya tidak sedih. Saya sabar kehilangan jabatan itu. Jujur saja saya merasa senang dipecat karena selama ini pun saya tidak pernah dilibatkan secara aktif, hanya dipakai nama. Saya juga tidak tahu, apakah ada anggaran untuk Kasatgas Linmas atau tidak ada. Jadi saya senang dengan pemecatan ini,” tutur Riswan.
Jabatan di dunia ini hanya titipan, lanjut dia. Jadi Riswan tidak merasa sedih dan pilu dipecat dari jabatan Kasatgas Linmas. Dia yakin di balik pemecatan itu ada hikmahnya, bisa saja Riswan akan mendapat jabatan atau tugas yang lebih penting di tempat lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil eks ambulans milik Pemdes Langensari dalam keadaan tidak terawat dan rusak. Beberapa bagian dari mobil tersebut rusak dan hilang. Tempat duduknya telah robek dan bagian kabin dipenuhi dengan rumput kering.
Dilihat sekilas pun dapat ditarik kesimpulan, mobil berwarna kuning dengan model pintu menyerupai pintu angkot itu tidak mendapat perawatan yang semestinya. Menurut warga sekitar, andaikan dirawat dengan baik, mobil itu masih dapat digunakan untuk kepentingan desa dan masyarakat.
Berita sebelumnya: Punya yang Baru, Ambulans Lama ‘Nambru’ Tidak Terawat
Mobil kuning itu sekarang sudah ada gantinya yakni satu unit mobil berwarna putih yang masih gres dan mengkilat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, mobil kuning itu dibeli dengan Dana Desa seharga kira-kira Rp17 juta. Murah sekali. Mobil tersebut berjasa besar bagi masyarakat karena dimodifikasi menjadi ambulans. (*)
