Wartawan Dudi Surahman
BANDUNG. Satu tahun penyebaran wabah Covid-19, Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil mengajak masyarakat untuk melakukan refleksi dan mawas diri. Intinya dia meminta masyarakat untuk move on, beradaptasi untuk mengimbangin situasi dan kondisi di tengah pandemi.
Menurut Kang Emil, masyarakat tak bisa lagi kembali menggunakan cara-cara lama dalam sejumlah aktivitas. Gubernur menyampaikan hal itu dalam Majelis Taklim Juara bertema “Refleksi Satu Tahun Pandemi Covid-19” yang digelar virtual dari Gedung Pakuan Bandung akhir pekan lalu.
“Covid-19 telah membawa kebiasaan baru yang harus diadaptasi masyarakat,” kata gubernur.
Menurut Ridwan Kamil, setahun Covid-19 di Jawa Barat telah membawa beberapa budaya baru yang pengaruhnya positif, diantaranya masyarakat kini lebih peduli kesehatannya, salah satunya mencuci tangan dimana kita sehari bisa melakukannya 10 kali.
“Mari kita move on, beradaptasi dengan gaya-gaya baru, karena kita tidak bisa berharap dengan kebiasaan seperti dulu. Covid-19 adalah sebuah peristiwa bersejarah yang mengubah cara pandang kita,” ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan, pandemi Covid-19 juga telah memunculkan banyak orang baik. Terlihat dari donatur yang peduli membantu sesama yang kesulitan akibat terdampak Covid-19 juga dalam bentuk penanganan.
“Bahkan kemarin ada 10 rumah dan motor yang ingin disumbangkan untuk pahlawan Covid-19,” ungkapnya.
Ridwan Kamil menyatakan, selama setahun, ada empat sektor ekonomi yang teruji bahkan trennya meningkat, yakni digital, pangan, kesehatan, dan pendidikan. Digital akan jadi budaya baru termasuk dakwah yang saat ini sedang kita lakukan.
“Melihat sejarah dunia Covid-19 satu dari rentetan pandemi yang pernah melanda. Wabah penyakit hadir silih berganti dalam sejarah peradaban. Dulu, ada pandemi di Inggris yang mengakibatkan orang-orang hijrah ke benua Amerika,” imbuhnya.
Di Indonesia saat zaman kolonial Belanda, ada pandemi malaria javanica yang menyebabkan pemerintah Belanda memindahkan ibu kotanya ke Bandung. Lalu pandemi flu spanyol yang mengakibatkan 50 juta orang meninggal termasuk korbannya di Hindia-Belanda tepatnya Jawa Timur.
“Dan oleh takdir Allah pandemi Covid-19 hadir di saat saya jadi Gubernur,” sebutnya.
Ridwan Kamil menambahkan, Covid-19 merupakan ujian yang diberikan kepada individu, keluarga, masyarakat hingga bangsa dan negara. Sebagai seorang pemimpin, dirinya berprinsip kunci menghadapi pandemi tersebut adalah harus selalu kuat secara spiritual atau batin. Sebab badan akan tergantung pada bagaimana kondisi pikiran.
“Salah satu yang menjadi renungan saya kuncinya harus selalu bersih hati dan kuat spiritual karena Covid-19 adalah tes kepada semua orang, kalau pikirannya optimistis maka badan ikut optimistis, begitu pun sebaliknya, itu prinsip saya,” jelasnya. (Sumber Pemprov Jabar)