Wartawam Maurits Lokong
BOLTIM. Kasus penguasaan lahan oleh Untung dengan kaki tangannya Andi dan Reflan di Desa Lanut, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) masih berlanjut. Sang pemilik Deden Suhendar belum bisa mengelola lahan tersebut karena lahan masih dikuasai orang-orang Untung.
Terkait dengan kasus tersebut, seseorang yang mengaku Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sulut, Kombes Pol Michael Irwan Tamsil dan orang yang mengaku AKBP Felix Sitorus menghubungi dua wartawan media siber Pox atau Opo dan Sutimin Tubuon.
Awalnya orang yang mengaku Felix menghubungi Opo pada Rabu (3/3/2021) sore. Tanpa basa-basi, dia langsung menekan Opo dengan beberapa pernyataan dan pertanyaan yang memojokkan.
“Halo di mana? Ni dengan Pak Opo yang membekup tambang di Lanut? Bagaimana keadaannya di Lanut? Apa masih ada aktivitas?” tanya orang yang mengaku AKBP Felix di seberang telepon.
Dia juga menanyakan posisi Opo di lahan tambang di Desa Lanut. Pertanyaan ini dijawab oleh Opo bahwa dirinya bersama Sutimin sebagai pemegang kuasa dari Deden Suhendar.
Terus, siapa yang melakukan aktivitas di lahan tersebut? Dijawab oleh Opo, orang yang menguasai lahan adalah kaki tangan Untung.
“Jadi gini, terkait masalah tambang di Lanut itu Pak Dir (maksudnya Direktur Reskrimsus) mau bicara sama Pak Opo,” lanjut dia.
Kemudian dia pun memberikan nomor telepon yang disebutnya milik AKBP Michael Irwan Tamsil yaitu 0812333xxxxx. Silahkan langsung menghubungi Pak Dir ke nomor itu, kata dia.
Berselang dua menit, Opo menghubungi nomor tersebut. Sebagai wartawan, selama ini dia menjalin kemitraan yang baik dengan jajaran kepolisian. Dalam percakapan melalui telepon seluler, orang teresebut menanyakan Deden Suhendar dan meminta nomor telepon serta WA Deden.
Setelah dicek ternyata nomor tersebut juga nomor WA yang dilengkapi foto profil Kombes Pol Michael Irwan Tamsil.
Tidak berapa lama kemudian, orang yang mengaku Kombes Pol Irwan itu menyatakan, telah menghubungi nomor Deden, aktif tapi tidak diangkat.
Kemudian handphone berpindah tangan kepada Sutimin Tubuon. Dalam percakapan terdengar, orang yang mengaku Kombes Irwan itu menyatakan mau pinjam uang sebesar Rp25 juta untuk biaya istrinya pulang dengan naik pesawat. Kata dia, uang itu akan diganti pada Jumat sore.
Setelah itu orang tersebut menghubungi Opo beberapa kali untuk menanyakan pinjaman tersebut. Opo dan Sutimin merasa curiga dengan tindak-tanduk si penelepon tersebut.
Lalu Opo pun melakukan pelacakan melalui Tim Siber Polda Sulut. Tidak terduga nomor tersebut sudah tidak aktif dan foto profil pada WA sudah tidak terpasang.
Beberapa waktu kemudian, nomor tersebut aktif, namun panggilan telepon tidak diangkat. Pesan WA melalui nomor itu juga tercontreng dua hijau yang artinya telah dibaca. Foto profil pun telah terpasang kembali.
“Sebagai insan pers kami mengharapkan kiranya jajaran kepolisian melalui Tim Siber dapat melacak nomor tersebut serta bertindak untuk memberantas aksi penipuan dengan memakai nama dan foto bergambar pejabat Polri. Hal ini penting untuk mencegah aksi penipuan yang dapat mencoreng nama istitusi kepolisian, khususnya di Sulawesi Utara,” ujar Opo. (*)