Wartawan Dudi Surahman
BANDUNG. Ketua Umum Asosisasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang sehari-hari menjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), HM. Ridwan Kamil yang menyatakan, kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil migas perlu ditingkatkan.
Sebab, kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil, sampai sekarang kesejahteraan masih menjadi persoalan krusial di daerah penghasil migas. Selain itu, angka pengangguran yang tinggi dan infrastruktur yang kurang memadai, masih menjadi persoalan daerah-daerah tersebut.
Oleh karena itu, ADPMET di bawah kepemimpinan Kang Emil berkomitmen membawa aspirasi dari daerah penghasil energi migas terbarukan agar mendapatkan hak adil yang akan kembali disalurkan untuk kesejahteraan masyarakat secara langsung.
“Saya ingin rakyat-rakyat di daerah penghasil energi ini (berpikir) ternyata bumi kita kaya dengan sumber daya energi, (sehingga) korelasinya dengan aspal jalan yang lebih panjang, lebih banyak, sekolah lebih baik,” kata Kang Emil dalam acara JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate, Kota Bandung awal pekan ini.
Kang Emil pun menekankan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia berpendapat SDM di daerah penghasil migas tidak boleh hadir sebagai penonton, melainkan harus tampil sebagai subjek yang berdaya secara optimal melalui peningkatan capacity building, pendidikan, seminar dan transfer teknologi.
“Kami adalah subjek, kalau ada perusahaan besar dan global datang ke daerah, maka SDM-nya (harus) dari daerah itu juga,” tuturnya.
Selain mendorong dari sisi pembangunan infrastruktur dan SDM, Kang Emil akan merumuskan regulasi yang mendukung kemajuan daerah penghasil migas juga melakukan pemetaan persiapan daerah untuk memenuhi target 23 persen bauran energi nasional yang dihasilkan oleh energi terbarukan.
Hal senada dikatakan Bupati Wajo yang juga Wakil Ketua Bidang Transisi Energi ADPMET Amran Mahmud. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum menikmati kelistrikan di daerah penghasil migas, seperti Kabupaten Wajo.
“Betul sekali miris kita lihat, bayangkan Kabupaten Wajo yang sudah menghasilkan energi power plant 315 megawatt untuk menyuplai dua provinsi (yakni) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, masih banyak daerah-daerah kami yang infrastruktur kelistrikannya tidak tersentuh,” ucap Amran. (Sumber Pemprov Jabar)