Gubernur Jabar Siap Jalankan Tugas Sebagai Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas

oleh -
oleh
Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil ketika mengikuti pengukuhan pengurus ADPMET periode 2020-2025 secara virtual oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
banner 720x90

Wartawan Dudi Surahman

KOTA BANDUNG. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara resmi mengukuhkan Dewan Pengurus Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) periode 2020-2025 secara virtual. 

banner 720x90

Pengurus baru yang dikukuhkan merupakan hasil Munas IV ADPMET di Bali pada Desember 2020, dimana Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil terpilih sebagai ketua umum dan akan dibantu kepala daerah lain. Kang Emil menyatakan siap menjalankan tugas sebagai Ketua ADPMET periode 2020-2025.   

Menurut Ridwan Kamil, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ADPM dan dalam lima tahun ke depan ADPMET akan berfokus pada pengembangan energi terbarukan atau biofuel berbasis sampah, kotoran hewan, dan tumbuhan.

“Kami ingin menyelesaikan permasalahan dari sisi Migas, tapi kami juga ingin menjadi daerah yang mempersiapkan dan merespons masa depan terkait energi terbarukan,” kata Ridwan Kamil, saat pengukuhan secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (2/3/2021).

Ridwan Kamil menjelaskan, cadangan gas dan minyak bumi Indonesia termasuk Jawa Barat semakin menipis, maka dari itu diperlukan pengembangan pada energi terbarukan yang saat ini merupakan tren global yang ditandai dengan kemunculan konsep transisi energi (energy transition) dan environmental social governance fund untuk investasi dengan prioritas eksplorasi gas dibanding minyak bumi.

“Energi terbarukan tidak bisa dihindari karena energi fosil sekarang sudah mulai menurun. Tapi gas empat kali lipat cadangan belum dieksplorasi, energi terbarukan lainnya juga belum tereksplorasi,” ucapnya.

banner 720x90

Ridwan Kamil menyatakan, ADPMET juga berusaha menciptakan iklim migas yang lebih berkeadilan terutama bagi daerah-daerah kaya cadangan energi dimana daerah penghasil harus mendapatkan haknya untuk dapat menyejahterakan rakyatnya.

“Kami punya prioritas teknis. Kalau saja bagi hasil dari pusat ini maksimal, tentu kita bisa melihat Indonesia berubah dengan cepat,” ujarnya.

Ridwan Kamil menambahkan, misi lain yang hendak dicapai ADPMET adalah pengembangan SDM agar daerah tidak jadi objek atau penonton di tengah kekayaan sumber energi yang dimiliki.

“Cita-cita kami adalah jadi subjek. Kalau nanti ada perusahaan pasar global datang ke daerah, ya maksimal sumber daya manusianya dari daerah itu juga,” imbuhnya.

Ridwan Kamil menegaskan bahwa, Indonesia merupakan daerah kaya sumber energi, namun karena keterbatasan infrastruktur, SDM, dan kebijakan yang belum mendukung sepenuhnya, menyebabkan banyak sumber tidak tereksplorasi.

“Daerah seperti Jawa Barat, punya karakter bahwa cadangan gasnya empat kali lipat lebih banyak dibandingkan minyak bumi. Potensi paling besar sebetulnya ada pada panas bumi, tapi masih dianaktirikan. Padahal tiap hari panas dari bumi Jawa Barat itu bisa menghasilkan energi listrik yang luar biasa. Khusus di Jawa Barat hal yang akan dimaksimalkan ADPMET adalah panas bumi dan biofuel terutama dari sampah. (*)

Struktur Pengurus ADPMET Periode 2020-2025

Ketua Umum Ridwan Kamil, Ketua Bidang KPSDM Syamsuar (Gubernur Riau), Ketua Bidang Trans Energi Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim), Ketua Bidang Hubal dan PMD Dominggus Mandacan (Gubernur Papua Barat ).

Dewan Pertimbangan Arifin Tasrif (Menteri ESDM), Tito Karnavian (Mendagri), Sri Mulyani (Menkeu) sementara Dewan Penasihat Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.