Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Kata dzikrullah tidak asing lagi di telinga umat Islam. Secara terminologi dzikrullah berarti mengingat Allah SWT dalam segala kondisi dan situasi untuk menciptakan ketenangan dan ketenteraman hati dan jiwa. Dengan berdzikir, jiwa dan hati kita selalu terhubung kepada Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al -Quran:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ
أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Alladzina aamanuu qatathmainnu qukuubuhum bidzikrillahi alaa bidzikrillaahi tathmainnul quluubi
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Demikian disampaikan Pembina sekaligus Redaktur Senior Bharindo, Kombes Pol (Purn) Drs. John Hendri, S.H., M.H. melalui aplikasi pesan lintas platform WhatsApp kepada bharindojabar.com, Jumat (5/2/2021).
Berdzikir kepada Allah SWT mengandung pengertian mentafakuri ciptaan Allah SWT yang ada di langit dan yang ada di bumi dengan segala keagungan dan kebesarannya. Mengingat Allah, ujar dia, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapan saja dan di mana saja.
Allah SWT berfirman di dalam QS Al-Imran ayat 191:
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى
جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Alladziina yadzkuruunallaha qiyaaman wa qu’uudan wa ‘alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii kholqissamaawaati wal ardhi ronbanaa maa kholaqta Haadza baathilan Subhaanaka faqinaa ‘adzaabannaari
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
“Mengingat ciptaan Allah SWT dalam segala kondisi mengandung pengertian bahwa baik dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring adalah perintah Allah SWT agar manusia selalu mengingat dan menjalankan shalat lima waktu,” kata John. (*)