Oknum Kades di Kecamatan Warungkiara Ngemplang Pembayaran Proyek ADD 2019

oleh -
oleh
Bukti transfer untuk membayar tunggakan proyek tahun 2019 pada akhir tahun 2020 dari salah seorang kepala desa di Kecamatan Warungkiara kepada kontraktor Yedi Supriyadi.
banner 720x90

Wartawan Dudi Surahman

SUKABUMI. Salah seorang kepala desa di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi menunggak pembayaran untuk borongan infrastruktur kepada seorang penyedia jasa konstruksi. Dia mengemplang sisa pembayaran untuk pekerjaan proyek tahun 2019 sebesar Rp15 juta kepada pemborong bernama Yedi Supriyadi.

banner 720x90

“Sampai sekarang Pak Kades tersebut masih mempunyai utang pada saya sebesar Rp15 juta. Ini sudah tahun 2021, padahal pekerjaannya tahun 2019,” kata Yedi kepada wartawan, Selasa (2/2/2021).

Jenis pekerjaan yang diborong oleh Yedi adalah pembangunan rambat beton dan drainase serta tembok penahan tanah (TPT). Dananya bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).

Disepakati nilai pekerjaan tersebut sebesar Rp125 juta. Setelah pekerjaan selesai, oknum kades tersebut membayar pekerjaan Yedi sebesar Rp95 juta. Kades itu berjanji akan membayar sisanya secepat mungkin.

“Jadi masih ada sisa tagihan sebesar Rp30 juta di Pak Kades. Secara baik-baik saya terus menanyakan pembayaran sisanya. Namun beliau kurang merespon tagihan dari saya,” ujar Yedi.

Dia terus mendesak kades untuk membayar sisa tagihan yang Rp30 juta. Tapi tak kunjung dibayar. Yedi tidak putus asa, terus menanyakan uang tersebut.

banner 720x90

Akhirnya pada tanggal 21 Desember 2020, kades mentransfer uang ke rekening Bank BJB Yedi sebesar Rp10 juta. Selain itu, kades membayar sisa utang dengan uang kontan sebesar Rp5 juta. Jadi kades membayar sebesar Rp15 juta.

“Masih ada sisa tagihan sebesar Rp15 juta. Saya belum mendapat kepastian dari Pak Kades tentang pembayaran sisanya,” kata Yedi.

Atas tindakan oknum kades yang mengulur-ulur waktu pembayaran seperti itu, Yedi sangat kecewa. Kades tersebut mau membayar sebesar Rp15 juta setelah dipaksa oleh Yedi.

“Saya sangat kecewa. Proyeknya telah selesai sejak lama yaitu tahun 2019. Ini sudah tahun 2021,” tutur Yedi dengan nada kecewa. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.