Sopir Truk Singkong Diduga Jadi Korban Penganiayaan Pemuda Berandalan

oleh -
oleh
Yulianto (pakai sweater merah) dan anaknya Perdianto (pakai baju merah) bersama pengurus komunitas sopir truk RST.
banner 720x90
Yulianto, sopir yang menjadi korban penganiayaan.

Wartawan Dudi Surahman

SUKABUMI. Seorang sopir truk pengangkut singkong, Yulianto dan anaknya Perdianto yang juga kernet truk diduga telah menjadi korban penganiayaan sembilan orang pemuda berandalan. Korban yang merupakan warga Desa Pematang Sahalung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur itu mengalami luka-luka memar di muka, hidung,  dan pada bagian  kepala akibat hantaman benda tumpul.

banner 720x90

“Saya dan anak saya dipukul dengan tangan kosong dan spion mobil yang dicopot para pelaku. Kami berdua cuma bisa bertahan tanpa bisa membalas karena kalah  jumlah. Sampai sekarang bekas pukulan ke wajah dan badan saya masih terasa sakit,” kata Yulianto, Senin (9/8/2021).

Pemukulan  yang menimpa Yulianto dan anaknya terjadi di Kampung Sadang, Desa Bantarsari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Minggu (8/8/2021) setelah shalat Maghrib. Saat itu Yulianto akan menarik singkong.

Serangan terhadap korban berlangsung membabi buta tanpa sedikit pun ada rasa belas kasihan. Karena kalah jumlah, kedua korban yang mengendarai truk dengan nomor polisi BE 9953 NH itu hanya bisa pasrah tubuhnya menjadi samsak hidup para pemuda berandalan yang mengendarai empat buah sepeda motor.

Peristiwa pemukulan itu, kata Yulianto, terjadi begitu cepat. Tiba-tiba para pelaku mengepung kendaraannya dan menyuruhnya ke luar. Setelah berada di luar mobil yang ditumpanginya, kedua korban langsung dihujani bogem mentah para pelaku. Alasan pelaku ujar korban, karena tidak minta izin melintas dari kelompok pemuda tersebut.

Karena diancam para pelaku akan dibunuh dan mobilnya akan dibakar, kedua korban langsung melarikan diri ke arah Sukabumi.

banner 720x90

Sesampainya di Gunungkarang Kota Sukabumi,  Yulianto dan anaknya segera menemui Ketua Korlap Komunitas Sopir Truk RST, Supriadi untuk membuat laporan polisi. Yulianto pun sempat berobat di RSUD Sekarwangi.

Melalui Supriadi, sembilan terduga  pelaku akan segera dilaporkan ke.Polres Sukabumi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.