
Wartawan Dudi Surahman
SUKABUMI. Proses pemakaman warga yang diduga terpapar Covid-19 di Kampung Kebon Kalapa RT 01 RW 02 Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi tidak dihadiri unsur pemerintahan desa setempat. Di tempat pemakaman, selain keluarga, mereka yang hadir antara lain Satpol PP dan relawan.
Warga yang diduga terpapar Covid-19 itu bernama Yani Handayani. Pemakaman dilakukan di pemakaman keluarga di Desa Tenjojaya, Kamis (8/7/2021). Para petugas dari Satgas Penanganan Covid-19 yang bertugas pada pemakaman itu mengenakan seragam APD (alat pelindung diri) yang lengkap dengan baju hazmat berwarna putih.
Di tempat pemakaman tampak keluarga Yani yang sedang dirundung duka. Beberapa orang di antaranya menangis histeris menggambarkan rasa pilu. Siska, salah seorang putri Yani yang mewakili keluarga menyampaikan, dia tidak dapat mendekati liang lahat untuk pemakaman ibunya karena dilarang oleh petugas.
Walaupun tidak ada keterangan tertulis dari rumah sakit tentang penyebab meninggalnya Yani karena Virus Corona, jasadnya dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19. Sampai sekarang pihak keluarga tidak menerima keterangan tertulis yang menyebutkan Covid-19 sebagai penyebab meninggalnya Yani.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yani meninggal dunia pada Kamis (8/7/2021) di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan surat keterangan dari rumah sakit, dia menghembuskan napas terakhir pada pukul 10.14 WIB. Yani masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan lambung dan paru-paru.
Sebelumnya pada Selasa, 6 Juli 2021, sang suami meninggal dunia di rumah sakit yang sama.
Jasad Yani dibawa dari rumah sakit langsung ke tempat pemakaman dengan menggunakan ambulans milik rumah sakit. Pemintaan untuk diantar dengan ambulans milik desa tidak terlaksana, alasannya tidak ada sopir. (*)