Wartawan Tim Bharindo
Sukabumi, Bharindojabar.com – Polemik yang muncul usai pelaksanaan Outdoor Learning SMAN 1 Parungkuda Kabupaten Sukabumi makin menjadi.
Kegiatan yang didalamnya diduga banyak pemanfaatan dan penyalahgunaan dana oleh oknum Komite Sekolah yang disinyalir bersekongkol dengan Pihak Kepala Sekolah beserta oknum jajarannya tersebut menjadi pembicaraan di berbagai kalangan.
Usai kedatangan beberapa oknum guru dan komite sekolah ke Kantor Bharindojabar.com di Lodaya Cibadak Sukabumi dengan memberikan keterangan yang telah diberitakan sebelumnya, terjadi agitasi dan pembelaan diri seolah pemberitaan tersebut tidak benar adanya.
Salah satu pelajar SMAN 1 Parungkuda menemui Wartawan Tim Bharindo dan memberikan beberapa keterangan terekam dan detil terkait apa yang dilakukan para guru kepada siswa-siswi melalui grup wa.
Tekanan secara tidak langsung dan ajakan untuk bersama-sama membuat perlombaan membuat artikel atau video terkait ODL untuk mencounter attack berita bahwa kejadian yang terjadi sesuai pemberitaan tersebut tidak benar.
Dengan diawali kalimat “Selamat malam anak-anak ibu yg soleh solehah’”, oknum tersebut menyampaikan bahwa pihaknya tidak bermaksud mengancam namun seolah ingin menyelamatkan.
“Kalian ga mau kn kl reputasi sklh kalian jelek gara2 pemberitaan yg tdk bnr yg ntinya berdampak pada kalian atau tmn kalian yg ikut SNBP.. kl berita td nympe kmn2 mgkn sja siswa siswi SMAN 1 Parungkuda akan terhambat kelulusannya ke PTN yg sdh mereka impikan…kalian ga mau kn ada d sklh yg reputasinya jelek? Kalian hrs bela sklh kalian, kalaupun kalian tdk melakukanny utk sklh kalian, minimal kalian melakukanny utk kalian sndri, karena kebaikan itu akn kmbali k diri kalian sndri,” ujar oknum tersebut didalam WAG.
Juga dikatakan, “Hebatny sosmed…ibu share dsni pesannya lgsg diteruskan kmn2 dn dgn tanggapan yg berbeda.. sprti halnya berita td 1 orang share lgsg diteruskan kmn2 dn menjadi viral tanpa memikirkan dampaknya gmm… pdhl psn ibu yg ini jg ibu rasa bkn utk mengancam kalian tp utk mengklarifikasi bhwa berita itu tdk bnr.. dn ibu pikir kalian jg psti membela sklh tmpt kalian bljr dan menuntut ilmu.. mn mungkin kalian mau menjatuhkan sklh kalian sndri,” imbuh oknum tersebut.
Ada kalimat yang dinilai secara umum dan normative adalah bijak, yakni “Mari kita berkolaborasi dan berfikir positif untuk bisa mempertahankan reputasi dan prestasi sekolah kita, sehingga masa depan dan kenyamanan kalian belajar di sekolah ini dapat tetap terjaga”.
Sebut saja X, Pelajar SMAN 1 Parungkuda yang ditemui dan menyampaikan kepada wartawan Bharindojabar.com mengungkapkan, jika ingin baik maka perlu diberikan contoh kedisiplinan dan hal baik. Bukan memanfaatkan siswa dengan ketidakbaikan.
Tercetus bahwa pihak sekolah juga tidak memberikan fasilitas saat event-event ekstrakrilkuler semisal Paskibra di Juanda yang menjadikan siswa harus iuran sendiri karena menempuh jarak antar kota dengan beaya cukup tinggi, sewa mobil dengan iuran sendiri.
“Saat mendapat juara ketiga dibawa ke sekolah untuk kebanggaan sekolah. Begitu juga dengan event lain semisal pramuka dan lainnya,” ujar X.
Ironisnya, saat event kegiatan dan ada proposal dana, seolah siswa diajari hal yang tidak baik dengan memanipulasi data keuangan.
“Semisal mengajukan proposal senilai 10 juta, lalu disetujui anggarannya hanya 5 juta. Nanti saat laporan pertanggungjawaban harus senilai 10 juta. Jadi akhirnya siswa terpaksa mengakali dengan berbagai cara, semisal dengan meminta kwitansi kosong pada saat beli peralatan tertentu dan diisi sesuai proposal agar menggenapi jumlah yang diinginkan pihak sekolah saat pertanggungjawaban,” paparnya.
Jika kejadiannya memang seperti itu sungguh Ironis, Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu demi masa depan generasi penerus bangsa yang akademis, ilmiah, disiplin dan penuh tanggungjawab harus dirusak oleh oknum guru atau pengelola sekolah yang mengajarkan hal tidak benar.
(Tim)