Cerita Harapan Dibalik Pelajar yang Tewas Dianiaya, Ingin Keluar Negeri

oleh -
oleh
banner 720x90

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, Bharindojabar.com – H. Akmaludin selaku kakek dari RRA (18) seorang pelajar kelas XII sebuah SMK di Cibadak yang tewas akibat dianiaya sekelompok pelajar SMK yang menjadi rivalitasnya, menceritakan keinginan korban selepas lulus dari sekolah.

banner 720x90

Sambil menahan rasa tangisnya, H. Akmaludin mengungkap cerita haru dari cucu tercintanya tersebut kepada tim liputan Humas Polres Sukabumi dirumah sederhananya yang berada disebuah gang yang cukup sempit di Kampung Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Kamis (13/10/22).

” Cucu saya itu punya keinginan besar untuk bisa bekerja diluar negeri selepas lulus sekolah,” kata Akmal dengan ucapan terbata-bata.

Dengan mata berkaca-kaca, Akmaludin mengungkapkan karena keinginan dari cucu tercinta itulah akhirnya ibu korban yang bernama Hani Handayani berangkat kerja ke luar negeri agar mampu mewujudkan cita-cita dari cucunya tersebut.

” Sebetulnya ibu korban sudah beberapa kali bekerja diluar negeri dan memutuskan tidak akan berangkat lagi, namun karena ingin membiayai cucu saya sekolah dengan terpaksa ibunya berangkat kerja ke Qatar,” ungkapnya lagi.

Akmaludin juga mengungkapkan rasa sedih ibu korban Hani Handayani diluar negeri, pada saat mendengar bahwa anaknya telah meninggal karena dianiaya.

banner 720x90

” Kebetulan pada saat kejadian ibunya RRA, sudah berada di Qatar untuk bekerja,” jelasnya.

Dengan suara yang bergetar menahan rasa sedih, Akmaludin mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah yang telah peduli dan empati terhadap kejadian yang menimpa cucu dan keluarganya apalagi dirinya mendengar bahwa para pelaku penganiaya cucunya telah berhasil ditangkap oleh Polres Sukabumi.

” Terimakasih kepada Kapolres Sukabumi yang telah menangkap para pelaku yang menganiaya cucu saya, semoga para pelaku didapat diproses hukum dengan se adil-adilnya,” tutur Kakek Akmaludin

Kakek Akmaludin berharap kejadian yang menimpa cucunya itu, tidak terjadi lagi diwilayah Kecamatan Cibadak, sehingga menurutnya tidak lagi pelajar yang mati sia-sia, seperti apa yang dialami cucunya itu.

” Saya kalau mengenang cucunya selalu ingin menangis karena cucu saya sudah lama tinggal bersama saya dikarenakan kedua orang tuanya berpisah,” imbuhnya.

Secara pribadi saya sudah ikhlas atas kejadian yang menimpa cucunya namun demikian dirinya berharap agar hukum tetap ditegakkan kepada para pelaku.

(Ejang)

No More Posts Available.

No more pages to load.