Kontes Ayam Pelung Sukabumi Ngahiji Sawala Cup I Berjalan Sukses, Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat.

oleh -
oleh
banner 720x90
Pelaksanaan Kontes Ayam Pelung Sukabumi Ngahiji Sawala Cup I

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, Bharindojabar.com – “Ayam pelung di Sukabumi memiliki potensi besar untuk membawa nama baik daerah ataupun negara kita. Tentunya, kita semua harus memahami bagaimana karakteristik dan budidaya ayam pelung sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyakat,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Perlombaan Kontes Ayam Pelung Sawala Cup I, Taupik Gagan saat dijumpai awak media di arena Kontes, Minggu (20/02/2022).

banner 720x90

Terpantau, Kontes ayam pelung yang diselenggarakan di lapang bale sawala Desa Parungseah Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi bertema Sukabumi Ngahiji Sawala Cup I nampak berjalan sukses, lancar dan tertib serta dikawal prokes yang sangat ketat.

Sejarah ayam pelung di indonesia ternyata cukup panjang. Sejak pertama kali “ditemukan” oleh KH Djarkasih pada tahun 1850 di wilayah Bunikasih Cianjur, hingga kini ayam dengan suara khas tersebut sangat digemari sebagai unggas untuk kontes yang bergengsi.

Hadir dalam kegiatan Kontes, Kadis Peternakan Kabupaten Sukabumi

Lebih lanjut, Gagan juga menghimbau kepada para peserta yang hadir agar selalu menerapkan prokes ketat. Selain itu, pihak panitia yang didampingi satgas Covid 19 tingkat kecamatan juga melakukan Tes Swab kepada para peserta yang hadir.

“Panitia penyelenggara kegiatan ini melaksanakan prokes yang sangat ketat. Salah satu diantaranya, para undangan baik para penonton harus terlebih dahulu mencuci tangan dan memakai sabun antiseptic di wastafel yang di sediakan,” tegas Gagan.

Gagan juga mengungkapkan, bagi para peserta pun diwajibkan memakai masker dan pihaknya telah menyediakan ratusan masker berikut hand sanitizer di meja pendaftaran.

banner 720x90
Ayam Pelung, Komoditas yang merupakan warisan kearifan lokal tanah Sunda yang memiliki nilai ekonomi tinggi

Di tempat yang sama, Kades Parungseah, Muhamad Munir, menyampaikan dirinya sangat mendukung upaya pelestarian budaya tanah Sunda di Jawa Barat ini. Salah satunya adalah kontes ayam pelung yang notabene merupakan seni warisan leluhur masyarakat sunda.

“Melalui kontes, kami mengajak kepada seluruh generasi muda untuk peduli kepada endemi atau hewan asli jawa barat. Karena kalau berbicara ayam pelung, tidak hanya bicara peternakan. Bicara Ayam Pelung maka ada budaya tradisi dan kearifan budaya lokal, itu yang akan kita akan kembangkan sebagai generasi milenial,” kata Kades Parungseah.

Munir menambahkan, selain kegiatan kontes ayam pelung ini, pihaknya memberdayakan pelaku usaha kecil menengah untuk memajukan dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui UMKM,” tutur Munir.

Acara perlombaan kontes ayam pelung ini dibagi menjadi tiga jenis kategori. diantaranya Kategori Jajangkar, Umum,dan Perang Bintang.

Turut hadir dan membuka acara Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Ir. H. Dedah Herlina Msi yang didampingi Camat Sukabumi dan Kades Parungseah sebagai tuan rumah. Secara simbolis ayam pelung dimasukan ke Kajeng (Kurung Kontes) oleh Kadis Peternakan. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.