PT. Paiho Diduga Tidak Memperhatikan Warga Lokal dalam Rekrutmen Karyawan Borongan

oleh -
oleh
Kumpulan KTP dari luar Desa Sukamulya (kiri) dan KTP Desa Sukamulya (kanan) yang mengajukan permohonan kerja ke PT Paiho.
banner 720x90

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, bharindojabar.com. –  Sejumlah warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi mengaku kecewa atas kebijakan PT Paiho yang merekrut tenaga borongan dari luar desa. Perusahaan yang memproduksi anyaman kain serta aksesoris sepatu dan tas itu terkesan tidak memperhatikan warga Desa Sukamulya dalam proses rekrutmen tersebut.

banner 720x90

Menurut mereka, dalam perjanjian awal dengan masyarakat, PT Paiho tidak akan merekrut tenaga borongan dari luar desa. Perekrutan tenaga borongan memberikan prioritas pada warga Desa Sukamulya.

“Kenyataannya terjadi rekrutmen tenaga borongan dari luar desa kami. Kebijakan perusahaan seperti ini tidak sesuai dengan perjanjian awal yang telah disepakati bersama. Atau perusahaan tidak mengetahui hal ini karena rekrutmen diatur calo,” kata seorang warga Desa Sukamulya yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (12/1/2022).

Kesepakatan itu dibuat bersama oleh pihak perusahaan dengan kepala desa, BPD, Karang Taruna, dan perwakilan masyarakat.

Berdasarkan perjanjian, semestinya tenaga borongan didominasi oleh warga Desa Sukamulya selaku tuan rumah. Namun kenyataannya, perusahaan tersebut lebih mengutamakan warga dari luar desa. Komposisi tenaga borongan didominasi warga dari luar Desa Sukamulya.

“Aneh sekali jatah pekerja borongan persentasenya malah lebih banyak masyarakat luar dibandingkan  masyarakat sini,” kata dia.

banner 720x90

Atas kejadian itu, warga setempat merasa didiskriminasi. Mereka menginginkan PT Paiho kembali memberlakukan sistem rekrutmen tenaga borongan sesuai kesepakatan dan perjanjian awal.

Selain itu berhembus kabar angin yang mengatakan dalam rekrutmen tenaga borongan dari luar desa terjadi praktik penyogokan oleh pencari kerja kepada oknum organisasi tertentu tingkat desa. Katanya uang itu sebagai biaya administrasi.

Apakah pihak PT. Paiho mengetahui atau tidak adanya rekrutmen dari luar desa? Bisa jadi PT Paiho tidak mengetahui adanya sistem rekrutmen seperti itu. Tindakan ini hanya kelakuan oknum-oknum yang mencari kentungan untuk pribadi atau kelompoknya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.