Keluarga Pengedar Narkoba yang ‘Didolimi’ akan Mengadu ke Propam Mabes Polri

oleh -
oleh
Jenis obat golongan G jenis Hexymer seperti ini yang mengakibatkan Da ditangkap dan direhabilitasi di Tangerang.
banner 720x90

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, bharindojabar.com. –  Keluarga salah satu pengedar yang merasa didolimi berencana akan mengadu ka Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Mereka tidak terima karena anggota keluarganya yang bernama Da masih menjalani rehabilitasi di Tangerang, sementara tiga pengedar lain beserta bandarnya sudah bebas berkeliaran.

banner 720x90

“Kami akan mempermasalahkan penangkapan dan proses pelimpahan dari kepolisian ke tempat rehabilitasi. Ada ketidakadilan, para pengedar yang lain sudah bebas, sementara saudara saya masih berada di tempat rehabilitasi,” kata salah seorang kerabat Da kepada wartawan, Rabu (12/1/2022).

Kalau mau adil dan tidak ada pendoliman, ujar dia, bebaskan atau rehabilitasi semuanya. Kalau mau direhab seharusnya ditahan semuanya di tempat rehabilitasi. Dia tidak mengerti, mengapa hanya Da yang direhab, sementara yang lainnya telah berkeliaran dengan bebas.

“Atas keberatan ini, kami akan membuat laporan dan permohonan ke Divisi Propam Mabes Polri. Biarlah nanti Mabes Polri yang menjawab rasa penasaran kami,” tutur dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Da bersama MY, Ti, dan Kk ditangkap polisi dalam penggrebekan di Kampung Tipar, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sekitar dua pekan lalu. Tuduhannya pengedaran narkoba. MY bertindak selaku bandarnya, sedangkan yang lain hanya pengedar.

Awal-awal semuanya dikirim ke tempat rehabilitasi di Tangerang. Namun nenerapa hari kemudian MY yang bekerja sebagai guru, MC, dan usaha peralatan hajat pulang ke rumahnya. Kemudian disusul oleh Ti dan Kk. Mereka langsung bebas berkeliaran seperti orang yang tidak punya salah.

banner 720x90

“Kerabat saya itu masih direhab di Tangerang. Rekan-rekannya yang ditangkap bersama kerabat saya sudah bebas. Kami tidak mampu mengurus atau nebus kerabat saya itu karena tidak mempunyai uang,” katanya.

Jangankan untuk mengurus Da, ujar dia, bahkan untuk makan sehari-hari pun, keluarga Da mengalami kesulitan. Pihak keluarga kebingungan karena tinggal Da yang direhab dari komplotan pengedar narkoba jenis Hexymer tersebut. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.