Dana BPUM Dicairkan oleh Oknum, Penerima Didesak untuk Lapor Polisi

oleh -
oleh
Umi Een alias Umi Nenah warga Kampung Belentuk, Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi yang kehilangan dana BPUM sebesar Rp600 ribu.
banner 720x90

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, bharindojabar.com. –  Salah satu penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Presiden RI, Umi Nenah alias Umi Een kecewa karena dana bantuannya itu dicairkan oleh orang lain. Warga Kampung Belentuk, Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi ini tidak pernah menerima bantuan tersebut karena telah dicairkan oleh seseorang bernama Cilung.

banner 720x90

Seharusnya Umi Een menerima Rp1,2 juta. Dia sama sekali tidak pernah mencairkan dana tersebut dari BRI. Jadi jelas Cilung dan kawan-kawan yang mengambilnya dari tabungan milik Umi Eem.

“Ketika saya sedang menguruskan masalah ini di bank, banyak orang bilang agar saya melaporkan hal ini kepada polisi,” kata Umi Een kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).

Pada Rabu, tanggal 13 Oktober 2021, Umi Eem bersama Si Emas pergi ke BRI untuk mengecek sisa dana BPUM. Setelah dicek ternyata dana BPUM itu tidak bersisa. Dia pun yakin dana tersebut telah diambil semuanya oleh Cilung. Umi Een pun kebingungan.

Pada saat kebingungan itu, satpam BRI menyarankan untuk melaporkan kepada polisi. Pencairan dana milik orang lain tanpa seizin yang punya merupakan tindak pidana.

Bersamaan dengan itu, Andriyani yang merupakan istri dari Rofei juga buka mulut. Dia mengatakan, dana BPUM miliknya juga keterima hanya Rp600 ribu dari jumlah Rp1,2 juta.   

banner 720x90

Sebelumnya seorang warga bernama Meilanioki Oktaviani  yang tinggal di Perumahan Pesona Salak Gede Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda juga kehilangan dana BPUM sebesar Rp600 ribu.

Saat dikonfirmasi, Cilung alias Aban mengatakan, dirinya sudah mencairkan sekitar 200 tabungan untuk BPUM di Desa Langensari. Diduga Cilung dan kawan-kawan menguantungi dana hingga ratusan juta rupiah dari operasinya itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para penerima bantuan membuat rekening oleh orang lain. Seharusnya diurus oleh penerima bantuan untuk validasi tanda tangan. Dalam hal ini, BRI Palabuhanratu kurang hati-hati.

Sampai sekarang, KTP Umi Een masih di tangan Cilung dengan dalih untuk pencairan tabungan. Salah seorang pegawai BRI mengatakan, Umi Een sudah mengtahui tabungannya akan diambil oleh Cilung.

Untuk menuntaskan perkara ini, polisi harus turun tangan, baik Polres Sukabumi maupun Polda Jabar. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.