Pengerjaan Jalan Anugrah Pangleseran-Cibatu Diduga Menyalahi Prosedur

oleh -
oleh
Para pekerja pada proyek perbaikan Jalan Anugrah Pangleseran-Cibatu menaburkan batu koral pada badan jalan lalu digaret dengan cairan aspal.
banner 720x90
Material yang digunakan pada proyek perbaikan Jalan Anugrah Pangleseran-Cibatu.

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI. Pengerjaan perbaikan Jalan Anugrah Pangleseran-Cibatu Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi diduga menyalahi prosedur teknis perbaikan jalan. Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan kembali menjadi rusak. Penyebabnya pada lapisan batu koral tidak dilakukan penggilasan atau pembalesan dengan alat berat.

banner 720x90

Pengamatan di lokasi proyek menunjukkan, bagian jalan yang rusak hanya ditaburi koral 57. Setelah itu diguyur dengan cairan aspal panas. Memang para pekerja melakukan tiga kali garetan, tapi hal itu tidak menjamin kekuatan lapisan aspal dan batu dapat menempel kuat pada badan jalan.

Menurut prosedur yang benar, taburan koral 57 itu mestinya dibales atau digilas dengan belong agar padat dan menyatu dengan lapisan tanah. Karena prosedur pemadatan tidak dilakukan, lapisan batu tidak terkunci pada badan jalan. Hasilnya: lapisan aspal kembali merosot dan mengelupas setelah sering dilalui kendaraan berat.

“Kalau jalan yang berlubang hanya ditaburi koral ukuran 57, lapisan aspal akan merosot. Harusnya dilakukan pembalasan agar lapisan batu dan aspal terkunci lebih kokoh,” kata seorang warga yang memahami teknis pengerjaan konstruksi jalan kepada wartawan di lokasi proyek, Senin (20/9/2021).

Selain itu, saluran drainase yang terdapat di pinggir jalan tidak diurus. Hal ini mengakibatkan aliran air langsung masuk ke badan jalan dan menggerus lapisan aspal secara terus-menerus.  

Proyek perbaikan jalan itu ditangani Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi. Anggarannya dari APBD Kabupaten Sukabumi yang mencapai Rp472.691.000 dengan pelaksana CV Anugrah.

banner 720x90

Asalnya pelaksana tidak memasang papan informasi proyek di tempak kegiatan. Setelah Tim Bharindo mempertanyakannya, seorang pekerja langsung memasang papan informasi proyek yang diambilnya dari mobil bak terbuka warna hitam. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.