Wartawan Dudi Surahman
CIAMIS. Para penjual baju di Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat kondisinya makin terpuruk, memperihatinkan, dan nestapa. Mereka mengalami pengurangan hasil penjualan hingga tinggal sepertiga dari pendapatan normal.
Salah seorang pedagang baju yang mengalami pengurangan pendapatan bernama Romansyah warga Dusun Rahayu RT 13 RW 05, Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas. Seperti rekan-rekannya sesama penjual baju, pendapatan Romansyah juga berkurang drastis penghasilannya. Hidup dia semakin berat dan susah.
Pasalnya, pendapatan dari hasil berjualan baju di masa pandemi ini semakin anjlok. Boleh jadi, di masa-masa sulit seperti ini, para pelanggan setianya lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli bahan kebutuhan pokok sehari-hari ketimbang untuk sekedar membeli baju.
“Hidup saya makin merana. Pendapat dari berjualan baju tidak bisa diandalkan,” tutur Romansyah kepada wartawan, Minggu (29/8/2021).
Sebelum adanya pandemi, penghasilannya mencapai Rp1 juta per bulan. Tapi setelah mewabahnya Covid-19, hasilyang dia dapat turun hingga tinggal Rp300 ribu. Itu pun didapat dengan susah payah.
Untunglah kesulitan ekonomi yang dialaminya sempat tertolong dengan adanya bansos dari pemerintah. Itu pun, kata dia, hanya bersifat sementara. Karena nilai bantuan yang dia terima tidak sebanding dengan beban tanggungan hidup keluarganya.
“Bansos pertama, saya mendapatkan bantuan beras, telor, minyak dan uang Rp150 ribu. Tahun 2020, saya dapat bantuan lagi dengan jenis barang yang sama. Rencananya 2021 saya juga masuk daftar bantuan serupa,” ungkapnya. (*)