Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Ziarah kubur memiliki nilai spiritual bagi umat Islam yang menjalankannya. Ziarah kubur sendiri telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ritual ziarah kubur bisa dimaknai sebagai bentuk peringatan bagi siapapun yang masih hidup tentang adanya alam kubur.
Ibadah tersebut juga mengingatkan manusia tentang kapan dan dimana kematian menjemput yang semuanya merupakan rahasia Ilahi. Ziarah kubur adalah sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Demikian disampaikan oleh Pembina, Pelindung dan Editor Senior Bharindo, Kombes Pol (P) Drs. H. Jhon Hendri, S.H., M.H. melalui aplikasi pesan WhatsApp, Rabu (18/8/2021).
Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : اِسْتَأْذَنْتُ رَبِّيْ أَنْ أَسْتَغْفِر لأُمِّيْ ، فَلَمْ يَأذَنْ لِيْ ، وَاسْتأذَنْتُهُ أنْ أَزُوْرَ قَبْرَهَا فَأذِنَ لِيْ
‘An Abii Hurairoh Rodiallahu ‘anhu qoola: Qoola Rosuulillah SAW, Istadzantu Robbii an astaghfirii liummii falam yadzanlii waastadzantuhu an uzuuro faadzanlii.
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., Rasulallah s.a.w. bersabda: Aku meminta izin kepada Allah untuk memintakan ampunan bagi ibuku, tetapi Allah tidak mengizinkan. Kemudian aku meminta izin kepada Allah untuk berziarah ke makam ibuku, lalu Allah mengizinkanku. (H.R. Muslim).
“Di dalam ziarah kubur, keluarga dan handai taulan dianjurkan untuk berdoa kepada almarhum dan almarhumah agar mendapatkan rahmat dan keselamatan serta nikmat di alam kubur. Bagi yang baru meninggal, semoga lancar dalam menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Naksir,” ujarnya.
Ziarah hanya boleh dilakukan untuk memanjatkan doa untuk ahli kubur dan bukan untuk tujuan lain yang berkaitan dengan urusan duniawi. Karena memohon sesuatu kepada kuburan termasuk perbuatan musyrik yang tidak akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. (*)