Wartawan Dudi Surahman
SUKABUMI. Para sopir dumptruck berinisiatif menggelar bakti sosial memperbaiki jalan rusak di pertigaan Pangleseran menuju pertigaan Cibatu di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut digelar lantaran jalan yang sering mereka lewati itu tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Sukabumi.
Untuk memuluskan baksos tersebut, sopir dumptruck bekerja sama dengan para pengusaha tambang yang menjadi mitra mereka di lokasi tambang. Di antaranya ada 4 perusahaan yang membetikan bantuan. Perusahaan tersebut adalah CV. Citra Kestria Sejati, PT. Surya Nusantara Jaya Persada, PT. Munwar Putra, PT. Putra Mandiri, dan PT. Banten Prima Mineral.
Koordinator baksos, Deri mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian para sopir agar aktivitas mereka lancar. Selain itu, kata Deri, untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi saat para sopir dumptruck melakukan aktivitas dalam mengirinkan bahan baku tambang dari lokasi tambang Jampang Tengah menuju PT. SCG.
“Kegiatan ini murni dilakukan oleh para sopir dumptruck bekerja sama dengan para pengusaha tambang. Jalan ini masuk tanggung jawab Pemkab Sukabumi dan berbatasan langsung dengan jalan Provinsi di pertigaan Cibatu,” kata Deri ditemani rekannya Nanang kepada wartawan, Senin (5/7/2021).
Untuk pelaksanaannya, dijelaskan Deri, legiatannya sudah berlangsung dari hari Minggu pagi. Para sopir telah melakukan penambalan jalan menggunakan batu split dan pasir sementara pemadatannya dilakukan secara manual dengan bergotong-royong.
Dalam hal biaya, Deri mengaku tidak ada bantuan dari pemerintah. Baik di tingkat desa, kecamatan maupun Kabupaten Sukabumi. Semuanya murni dari para sopir dan pengusaha tambang.
Atas bakti sosial yang dilakukan oleh para sopir tersebut, warga di sepanjang jalan Pangleseran-Cibatu menyambut gembira.
“Alhamdulillah, saya sebagai warga sangat terkesan melihat perjuangan para sopir yang bersedia memperbaiki jalan rusak dan bergelombang ini. Ini contoh baik dan pengingat bagi pemerintah agar malu kepada warganya karena jalan rusak,” kata Ujang, seorang warga Pangleseran. (*)



