Program Vaksinasi Sukses, Target Pemulihan Ekonomi akan Cepat Terwujud

oleh -
oleh
Chairman Indonesia Health Economic Association, Prof. Hasbullah.
banner 720x90

Wartawan Dudi Surahman

JAKARTA. Pandemi yang berkepanjangan sejak awal tahun lalu berdampak besar pada sektor ekonomi. Ekonomi mengalami keterpurukan akibat kebijakan berbagai pembatasan di masyarakat. Banyak cara dan langkah yang diambil pemerintah untuk memulihkan kehidupan ekonomi di Indonesia, salah satunya program vaksinasi.

banner 720x90

Program vaksinasi yang dicanangkan pada tahun ini diharapkan mampu membawa ekonomi Indonesia kembali tumbuh 5 persen akibat hantaman pandemi.

“Setelah kita divaksin, maka kita merasa tenang, teman-teman juga merasa tenang, sehingga kita bisa bekerja dan berproduksi,” kata Chairman Indonesia Health Economic Association, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, DrPH. dalam Dialog Produktif  Pengelolaan Kesehatan dengan Vaksin yang diselenggarakan KPCPEN pada Rabu (10/3/2021). 

“Secara umum kajian ilmiah menunjukkan bahwa investasi vaksin satu dolar itu bisa menghasilkan keuntungan ekonomi delapan dolar. Katakanlah kita belanja vaksin tahun ini Rp100 triliun, namun begitu ekonomi kita tumbuh dengan proyeksi 5 persen, itu luar biasa dampaknya,” tambah Prof. Hasbullah.

“Saya harap semua pemangku kepentingan, pemimpin nasional maupun daerah, sama-sama memperjuangkan vaksinasi sebagai salah satu cara paling efektif, efisien, dan paling cepat untuk memulihkan kesehatan diri dan sekaligus menggerakkan ekonomi di masa depan,” tambahnya. 

Sebagian kecil masyarakat memang masih belum memahami manfaat vaksin bagi kepentingan bersama ini. Cara terbaik untuk memberikan kesadaran dan ketenangan bagi keraguan masyarakat ini adalah dengan memberikan contoh langsung oleh pimpinan dan tokoh masyarakat. Prof. Hasbullah percaya masyarakat Indonesia perlu diberi pendekatan komunikasi yang lebih baik agar memahami bahwa kepentingan program vaksinasi ini adalah kepentingan bersama dan berdampak luas bagi ekonomi nasional.

banner 720x90

Prof. Hasbullah percaya pemerintah mampu melaksanakan program vaksinasi COVID-19 yang terhitung masif dengan menyasar 181 juta rakyat Indonesia. “Vaksinasi bukan hal baru bagi Indonesia, kita sudah menjalankannya sejak 50 tahun lalu, mulai dari vaksinasi cacar, polio, BCG, dan sebagainya,” terangnya.

Satu catatan Prof. Hasbullah adalah tentang ketersediaan vaksin. Dalam kondisi pandemi global seperti ini, vaksin COVID-19 jadi rebutan negara lain, hingga kemudahan akses vaksin COVID-19 perlu dikontrol.

“Oleh karena itu perlu adanya kerja sama vaksin melalui organisasi COVAX yang bersama-sama menjamin negara-negara yang kurang beruntung tetap mendapat akses vaksin. Kita bersyukur punya Bio Farma dan berkomitmen dengan COVAX. Tapi kembali lagi, suplai vaksin menjadi kunci kecepatan program vaksinasi kita,” kata Prof. Hasbullah.

Usaha-usaha pemerintah dalam mendatangkan vaksin baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral sejauh ini terbilang cukup berhasil. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 40 juta stok vaksin COVID-19 dan ratusan juta dosis yang sudah terjadwal akan dikirimkan dalam beberapa waktu ke depan. (Sumber Satgas Covid-19)

No More Posts Available.

No more pages to load.