Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Provinsi Jawa Barat menjadi salah sari provinsi prioritas dalam kerja sama pengembangan infrastruktur hijau yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Jerman. Dengan statusnya itu, di Jawa Barat akan lebih banyak lagi infrastruktur yang terkait dengan kerja sama tersebut.
Hal itu terungkap pada kick off Steering Commitee Meeting Jerman – Indonesia untuk Green Infrastructure Initiative (GII) bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI secara virtual dari Makodam Jayakarta, Jakarta pertengahan pekan ini. Gubernur Jawa Barat HM. Ridwan Kamil mejnadi peserta pertemuan virtual tersebut.
Seusai mengikuti kegiatan itu, Kang Emil –sapaan akrab Gubernur Jabar—menyatakan, infrastruktur hijau yang disebut sebagai Green Infrastructure Initiative atau GII menawarkan pembiayaan inovatif mencakup pengelolaan air, pengolahan limbah dan sampah, dan transportasi perkotaan.
“Kami sangat senang dan bangga terpilih menjadi salah satu mitra provinsi untuk Green Infrastructure Initiative,” kata dia.
Program infrastruktur hijau di Jawa Barat, ujar kang Emil, akan difokuskan untuk mengembangkan beberapa kawasan metropolitan.
“Ini yang dibutuhkan Jabar dalam mengembangkan kawasan metropolitan Bandung, Cirebon, dan Bogor,” tambahnya.
Kang Emil menyatakan, dengan pembiayaan inovatif ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak perlu lagi mengandalkan APBD yang notabene saat ini sedang memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19.
“Green Infrastructure Initiative menawarkan pembiayaan yang inovatif sehingga kami tidak perlu bergantung APBD provinsi. Maka dari itu, Provinsi Jabar menyambut baik inisiatif ini,” ungkapnya.
Ridwan Kamil menambahkan, bertindak sebagai konsultan ahli dalam Green Infrastructure Initiative, yakni Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dan Kfw Entwicklungsbank (KfW). GIZ akan mengarahkan proyek pada level teknis, sedangkan KfW dalam aspek pembiayaan.
“Saat ini, kerja sama dengan GIZ dan KfW telah mengerucut pada proyek energi limbah di Cirebon, Bekasi, dan Bogor bernama Emission Reduction in Cities (EriC). KfW tekah menyelesaikan tiga studi kelayakan. Kami ingin mendorong penerapan proyek tersebut secepatnya,” imbuh Gubernur.
Selain di tiga wilayah itu, proyek lain juga berpeluang masuk skema GII seperti transportasi Bandung Raya yang memadukan transportasi dalam kota dengan KA Cepat Bandung – Jakarta di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. “Kami ingin lihat lebih banyak teknologi Jerman yang dikenal bisa diandalkan dan tahan lama diterapkan di Jabar,” ujarnya.
Ridwan Kamil menyarankan, dalam kerja sama ini, GIZ dapat mendampingi dalam peningkatan kapasitas SDM di tingkat provinsi, dan juga kabupaten/kota di Jabar. “Saya ingin menyarankan jika mungkin GIZ juga mendampingi dalam rangka peningkatan kapasitas SDM kami di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, terutama terkait pembangunan rendah karbon,” harapnya. (Sumber Pemprov Jabar)