Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Kementerian Kesehatan memastikan para lanjut usia (lansia) bisa menerima suntikan vaksin Covid-19. Kepastian itu tercantum pada surat edaran (SE) bernomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid-19, serta Sasaran Tunda.
Saat ini program Vaksinasi COVID-19 akan memasuki tahap kedua seiring dengan hampir selesainya pemberian vaksinasi tahap pertama kepada para tenaga kesehatan. Salah satu kategori yang masuk di tahap kedua ini adalah lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun ke atas.
Lansia termasuk yang didahulukan atau menjadi prioritas karena memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi fatal. Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. menjelaskan ada sekitar 21 juta orang yang termasuk kategori lansia yang akan menjadi sasaran program vaksinasi tahap kedua ini.
Pada penyuntikan Vaksin Covid-19 pada lansia, ujar dr. Nadia, terdapat prosedur spesifik. Untuk penyuntikan menggunakan vaksin Sinovac ini, interval penyuntikan khusus untuk lansia adalah 28 hari. Selain soal interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan kepada lansia.
Untuk tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg.
“Yang berbeda adalah yang berkaitan dengan kondisi fisik, ada tambahan pertanyaan pada tahapan wawancara terkait hal itu sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia. Ini wujud aspek kehati-hatian,” ujarnya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah: 1. Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga? 2. Apakah sering merasa kelelahan? 3. Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
Selanjutnya: 4. Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter? 5. Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
“Jika ada tiga atau lebih yang dijawab ‘iya’ oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan,” jelas dr. Nadia.
Demi lancarnya proses ini, kepada calon penerima vaksinasi diharapkan memberikan keterangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Itu juga agar bisa memberikan efek vaksin yang maksimal dan memperkecil risiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI yang serius. (*)