Kapolres Minsel Pastikan, Video ‘Tidak Takut Tuhan’ Itu Hasil Editan dan Hoax

oleh -
oleh
Kapolres Minsel, AKBP S. Norman Sitindaon, S.I.K. menjelaskan seputar video hasil editan orang yang tidak bertanggung jawab yang memojokkan dirinya.
banner 720x90

Wartawan E. Maurits Lokong

MINAHASA SELATAN. Kapolres Minahasa Selatan (Minsel), Polda Sulawesi Utara (Sulut), AKBP S. Norman Sitindaon, S.I.K. memastikan video yang memuat gambar dirinya dengan caption ‘Gak ada yang takut sama Tuhan, saya lebih takut sama Covid’ itu hasil editan.

banner 720x90

Dirinya, ujar AKBP Norman, tidak pernah mengucapkan kalimat seperti itu. Video gambar itu jelas hasil editan orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi jelas itu hoax. Kapolres menanggapi dengan serius beredarnya video tersebut dan akan memprosesnya secara hukum.

“Video itu diedit oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Saat ini dalam proses penyelidikan dan akan kami proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata Kapolres Minsel saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/1/2021).

Dijelaskannya, kalimat sebenarnya yang ia ucapkan yaitu, “Saya tidak takut sama kalian, saya lebih takut Covid-19.” Kata ‘kalian’ pada kalimat yang diucapkannya diarahkan kepada masyarakat yang tidak taat aturan protokol kesehatan, melawan dan tidak mengindahkan petugas, serta menentang program pemerintah yang sudah berusaha mencegah dan , menanggulangi penyebaran wabah Covid-19. 

“Kalimat itu saya ucapkan untuk menegur keras masyarakat yang tidak mengindahkan bahkan melawan petugas gabungan Gugus Tugas Covid-19 Minsel saat hendak menegakkan protokol kesehatan,” jelas dia.

Diketahui, video tersebut diambil saat kejadian penguburan jenazah di salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minsel. Sebelumnya jenazah tersebut telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit sebagai pasien terkonfirmasi Covid-19.

banner 720x90

Seharusnya penguburannya dilakukan dengan standar protokol kesehatan. Namun keluarganya menolak. Sebagian masyarakat dan keluarga almarhum melawan petugas, mereka tidak mau penguburan jenazah secara protokol kesehatan Covid-19.

“Sikap ini tentu sangat disayangkan. Saat itu kami hanya menjalankan tugas yaitu menegakkan aturan protokol kesehatan untuk melindungi masyarakat agar tidak tertular Covid-19,” ujar Kapolres Minsel.

Akan tetapi, setelah disampaikan imbauan secara berulang-ulang, keluarga bisa menerima penguburan jenazah oleh tim relawan Gugus Tugas Covid-19. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.