
Wartawan TIM Bharindo
SUKABUMI. Proses peledakan batu di lokasi pertambangan batu di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi menggunakan bom potasium. Daya ledak bahan kimia yang memiliki lambang KNO3 itu dapat menghancurkan tebing batu hingga berkeping-keping.
Ketika Tim Bharindo berkunjung ke lokasi pertambangan, Kamis (14/1/2021), di tempat itu sedang berlangsung pengeboman. Suara ledakan bom potasium menggelegar dan gemanya terdengar hingga di kejauhan. Sedetik kemudian tampak debu dan kerikil serta pecahan batu berhamburan ke udara.
“Dalam satu hari kami melakukan pengeboman sebanyak 2 sampai 5 kali. Kebutuhan potasium untuk satu kali peledakan mencapai 1 kilogram,” kata salah seorang penambang batu yang tidak mau disebutkan namanya.
Dengan potasium, peledakan batu bisa lebih efektif dan cepat. Dalam satu kali ledakan, penambang bisa menghasilkan berkubik-kubik pecahan batu dalam ukuran siap pakai. Para penambang mendapatkan potasium dari salah satu penyalur bernama Abah A.
Jika batu sebanyak itu dihancurkan secara manual dengan martil, waktu yang dibutuhkan bisa berminggu-minggu, bahkan bulanan.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Bharindo dari informasi warga setempat, lokasi pertambangan batu menyebar di 7 titik. Para pemilik 7 lokasi pertambangan batu itu terdiri dari Abah A atau J, Bd, Mt, Al, As, Jl, dan H. Md. (*)