Wartawan Dudi Surahman
JAKARTA. Ajaran Islam memberikan pedoman, salah satu waktu utama yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya adalah antara Maghrib dan Isya. Pada rentang waktu yang lamanya sekitar satu jam itu, umat Islam bisa melakukan berbagai amal baik untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Jumhur ulama menganjurkan, usai menjalankan shalat Maghrib jangan dulu meninggalkan masjid sebelum datang waktu shalat Isya. Sebab antara waktu Maghrib dan Isya memiliki keistimewaan di antaranya diijabahnya doa untuk memperoleh hasanah fiddunya wal akhiroh.
Demikian disampaikan pembina sekaligus pelaksana editor senior Bharindo, Kombes Pol. (Purn) Drs. H. John Hendri, S.H., M.H. melalui pesan singkat telepon seluler kepada redaksi bharindojabar.com, Senin (4/1/2021). Amal baik yang dapat dilaksanakan, kata John Hendri, antara lain shalat sunat, berdzikir, berdoa, membaca Al-Quran, dan halaqoh atau berkumpul untuk membahas ilmu agama.
“Dari pada berkata-kata yang tidak bermanfaat, antara Maghrib dan Isya, lebih baik kita gunakan untuk shalat sunnah, berdzikir, membaca Al-Quran dan berkumpul untuk bertukar pikiran membahas hal yang berkaitan dengan keagamaan yang bersifat ukhrowi,” kata John Hendri.
Waktu antara shalat Maghrib dan Isya, lanjutnya, termasuk waktu yang mulia dan utama. Karena itu sangat dianjurkan untuk mengisinya dengan amal baik dan meninggalkan aktivitas yang dapat menyebabkan lupa kepada Allah SWT.
“Kita dapat mengerjakan shalat sunat Awwabin yang memiliki berbagai keutamaan,” ujarnya.
Keutamaan shalat awwabin ini dijelaskan dalam salah satu hadis Nabi: “Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa shalat enam rakaat setelah Maghrib dan selama itu ia tidak berbicara keburukan, maka hal itu sama dengan ibadah dua puluh tahun”. Abu Isa berkata, “Sungguh telah diriwayatkan dari Aisyah, dari Nabi, beliau bersabda, “Siapa yang shalat dua puluh rakaat setelah Maghrib, maka Allah akan membangun rumah untuknya di surga”. (HR. Turmudzi). (*)