Proyek Jalan di Parakanlima Bermasalah pada TPT dan Konstruksi Batu Balasan

oleh -
oleh
Bagian fondasi TPT pada proyek perbaikan darurat jalan pada ruas Pangantolan-Cijolang terlihat menggantung di atas permukaan lahan sawah karena penanamannya kurang dalam.
banner 720x90

Wartawan Tim Bharindo

SUKABUMI, bharindojabar.com. –  Proyek perbaikan jalan darurat Pangantolan-Cijolang di Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi banyak menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Warga menemukan permasalahan pada pembuatan TPT dan pemasangan batu balasan permukaan jalan.

banner 720x90

Kedua masalah itu ditemukan di titik lokasi pengerjaan di Kampung Pasircacing, Kedusunan Parakanlima, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar. Warga menemukan, pemasangan batu balasan untuk struktur jalan setelah lapisan tanah tampak kurang kokoh.

“Kami lihat batu balasan kurang kokoh. Jaraknya kurang rapat sehingga masih terlihat rongga dan celah,” kata seorang warga Desa Parakanlima ketika ditemui di lokasi pembangunan jalan di Kampung Pasircacing, Senin (4/10/2021).

Struktur batu balasan pada permukaan jalan tampak renggang sehingga konstruksinya kurang kokoh.  

Temuan lainnya pemasangan fondasi tembok penahan tanah (TPT) terlihat asal menempel pada tanah. Fondasi TPT tersebut kurang dalam tertanam pada tanah. Selain itu pemasangan fondasi pada saluran drainase hanya satu batu ke bawah permukaan tanah. Lebarnya juga tidak maksimal.

“Jadi pemasangan TPT asal-asalan, tidak tertanam dengan kokoh ke dalam tanah. Begitu juga pada saluran drainase, batu pada fondasi hanya satu lapis,” ujarnya.

Pelaksana di lapangan menyebutkan, pihaknya telah menambah kedalaman pada penanaman batu fondasi. Namun kenyataannya dasar dari TPT tetap menggantung di atas permukaan sawah. Pelaksana hanya berdalih tanpa mengambil tindakan untuk memperbaiki fondasi TPT yang dikeluhkan warga.

banner 720x90

Bagian bawah TPT berada dalam posisi terlewati aliran air. Dengan demikian, fondasi itu akan cepat menjadi keropos karena terus-menerus terkikis oleh aliran air di sekitar area pesawahan.

“Seharusnya bagian fondasi TPT dan saluran drainase tertanam dengan kokoh pada tanah, jangan sampai bagian bawahnya tampak dari luar,” ujar warga tadi. 

Dia sangat menyayangkan adanya temuan pemasangan TPT yang kurang dalam. Bagaimana kalau TPT-nya rubuh? Sebagai warga lokal, dia menginginkan proyek jalan dan saluran drainse itu dikerjakan dengan baik supaya hasilnya kuat.

Proyek perbaikan darurat jalan pada ruas Pangantolan-Cijolang di Desa Parakanlima itu berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dengan anggaran sebesar Rp347.028.000. Sumber dananya dari Belanja Tidak Terduga (DBTT) dengan pelaksana CV Karya Utama Mandiri. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.