Wartawan Tim Bharindo
SUKABUMI. Tokoh masyarakat dari Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dan protes atas pemberlakuan sistem palang pintu parkir otomatis di salah satu masjid yang terletak di Jalan Jalur Sukabumi.
Dia menyatakan, kurang tepat masjid memberlakukan sistem parkir otomatis yang terkesan mendesak pengunjung harus membayar uang parkir. Jadi kesan yang muncul, orang Islam yang akan shalat atau tadarus di masjid tersebut harus membayar jasa penitipan kendaraan.
“Bukan uangnya yang kami persoalkan. Karena memang jumlahnya tidak seberapa. Tapi cara pengurus masjid dalam mengelola parkir yang terkesan komersil. Sistem parkir seperti ini cocoknya di supermal, pusat perbelanjaan, atau tempat hiburan,” kata tokoh tersebut kepada wartawan, Senin (1/2/2021).
Dia pun mengaku sangat kecewa dengan adanya sistem parkir otomatis di tempat ibadah seperti itu. Palang pintu yang terbuka dan tertutup secara otomatis seakan memaksa pengunjung masjid untuk membayar tarif parkir.
“Jadi, mau tidak mau kita harus membayar parkir. Tidak mungkin enggak bayar karena ada palang pintu otomatis dan petugas yang berjaga,” ujar dia.
Seharusnya, lanjut tokoh tersebut, masjid dikelola dengan semangat ibadah dan keikhlasan. Dengan demikian, pengurus masjid memperbolehkan pengunjung tidak membayar parkir.
“Di Masjid Istiqlal saja tidak ada sistem parkir seperti itu,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, di dekat palang pintu parkir masjid tersebut ada dua orang yang berjaga. Kehadiran dua orang ini membuat para pengunjung harus membayar parkir karena malu atau risih. Selain mengambil tiket, dua orang ini juga bertugas untuk menerima uang pembayaran parkir dari pengunjung.
Sementara di dalam pos pengendali ada seorang petugas yang mengoperasikan alat untuk menutup dan membuka pintu. Secara keseluruhan, cara kerja sistem parkir tersebut mirip dengan operasional parkir di supermal atau pusat perbelanjaan.
Sistem parkir otomatis seperti itu hanya diberlakukan di masjid tersebut, sedangkan masjid lainnya yang ada di Jalan Jalur tidak menggunakan sistem tersebut. Di masjid lain, pengunjung tidak dikondisikan untuk membayar parkir. (*)